Mengecek dan merawat kondisi ban barangkali jarang Anda lakukan. Biasanya ban baru Anda lirik saat tekanan udaranya berkurang atau terkena ranjau paku.

Padahal mengecek dan merawat ban harus dilakukan sesering mungkin karena ban merupakan bagian yang cepat mengalami keausan karena bergesekan dengan permukaan jalan.

Memeriksa ban mutlak dilakukan pemilik kendaraan agar keselamatan berkendara tetap terjaga.

“Sebagai komponen mobil yang bersentuhan dengan permukaan jalan, ban memiliki peranan penting," tutur Boediarto, Head of After Sales & CS Operation PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).

"Pengecekan dan perawatan dapat dilakukan dengan melakukan rotasi ban, memeriksa tekanan udara, melakukan spooring dan balancing, serta mempersiapkan ban cadangan,” katanya.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengecekan ban mobil adalah sebagai berikut:

1. Cek Tekanan Udara

Tekanan udara yang sesuai dengan spesifikasi akan membuat usia ban lebih panjang dan juga hemat bahan bakar.

Jika tekanan udara pada ban kurang, maka risiko untuk mengalami pecah ban lebih besar.

2. Ukuran Standar Tekanan Udara

Untuk melihat ukuran tekanan udara sesuai standar, Anda bisa melihat pada stiker yang biasanya terdapat pada pilar B bagian kanan pintu depan mobil, pada sisi pengemudi.

Atau juga tersedia informasinya pada buku manual kendaraan. Tekanan udara maksimum yang diizinkan pabrikan ban juga biasanya tercetak di dinding ban, jangan melampaui batas ini.

3. Lakukan Rotasi Ban

Gunanya agar tingkat keausan ban menyebar secara merata, sehingga mempengaruhi kenyamanan berkendara.

Ada banyak cara melakukan rotasi ban, disesuaikan dengan jenis ban yang digunakan. Rotasi ban direkomendasikan dapat dilakukan tiap kelipatan 10.000 km.

Layanan purnajual Mitsubishi
Layanan purnajual Mitsubishi

4. Rutin Spooring – Balancing

Idealnya perawatan spooring dan balancing ini dilakukan setiap 10.000 km, bersamaan dengan rotasi ban.

Jika Anda merasakan setir mobil terasa bergetar atau sudah tidak lurus lagi. Atau jika anda berjalan lurus, kemudian mobil akan cenderung ke kanan atau ke kiri.

Itu menjadi indikator untuk melakukan spooring dan balancing.

Spooring adalah proses untuk meluruskan kembali kedudukan empat roda mobil seperti semula, sedangkan balancing adalah proses menyeimbangkan putaran roda mobil.

Jika perawatan ini diabaikan, imbasnya akan membuat tidak nyaman dikendarai, setir terasa bergetar dan ban mobil akan mengalami keausan yang tidak merata.

5. Perhatikan Muatan Beban Kendaraan

Usia ban juga ditentukan oleh gaya berkendara Anda, salah satunya dengan menjaga kapasitas beban sesuai dengan yang dianjurkan.

Jangan melebihi kapasitas beban angkut karena akan mengganggu fungsi ban dan juga pengereman serta berpotensi membahayakan keselamatan dan kenyamanan berkendara.

Selain itu, gaya mengemudi akan menentukan kondisi ban. Contohnya jika Anda terlalu sering melakukan pengereman dan menikung di kecepatan tinggi. Maka kondisi ban akan cepat aus.

6. Periksa Kondisi Ban Cadangan

Meski fungsinya sebagai cadangan, tapi harus tetap dipastikan bahwa ban cadangan dalam kondisi baik.

Untuk itu, rawat ban serep dengan memeriksanya secara berkala, baik itu tekanan udara maupun tampilannya.

Jika semua poin di atas sudah dilakukan secara rutin, maka ketika sewaktu mengalami kendala seperti ban bocor Anda tidak akan kesulitan.

Pastikan untuk mengganti ban di tempat yang aman dari kendaraan lain.

Pastikan kunci-kunci roda ada di mobil dan tidak lupa memasang segitiga peringatan di bagian belakang mobil, jaraknya sekitar 20 meter dari posisi belakang mobil.