Lebih dari dua pertiga orang Inggris tak memiliki SIM dan mereka menyesal tidak pernah belajar mengemudi.

Ini terungkap lewat sebuah penelitian. Sebuah survei terhadap 1.500 orang dewasa Inggris yang tidak mengemudi menemukan biaya jadi kendala utama.

Ada pula ketakutan akan kecelakaan membuat banyak orang Inggris tak mau belajar mengemudi mobil.

Menurut studi yang dilakukan situs perbandingan harga CompareTheMarket.com, 69 persen non-pengemudi mengatakan mereka menyesal tidak punya SIM.

Namun, 40 persen responden mengatakan mereka tidak berpikir mereka akan mengambil risiko.

Sebanyak 31 persen dari mereka yang tidak memiliki SIM mengatakan bahwa biaya belajar mengemudi dan mendapatkan SIM terlalu besar.

Dalam proporsi yang sama mengatakan bahwa pada tataran yang lebih umum yaitu membeli mobil, merawat, dan mengasuransikannya terlalu mahal.

Lalu, ada 24 persen mengatakan mereka tidak ingin mengemudi dan ada juga yang mengaku takut berada di belakang kemudi.

Hampir 19 persen mengatakan mereka takut pada pengemudi lain. Sedangkan di proporsi yang sama menyatakan khawatir terlibat dalam kecelakaan.

Penelitian tersebut juga mengungkapkan perbedaan mencolok antara tanggapan pria dan wanita yang disurvei.

Sebanyak 23 persen wanita yang disurvei mengatakan alasan utama mereka adalah karena mereka takut belajar mengemudi karena takut pada pengemudi lain.

Demikian pula, 22 persen wanita mengaku takut mengalami kecelakaan dan hanya 11 persen pria yang mengatakan hal yang sama.

Dengan dampak finansial dari pandemi Covid 19, mungkin tidak mengherankan jika begitu banyak pengemudi yang terhalang untuk belajar mengemudi.

Hampir tiga dari 10 anak usia 18-24 tahun atau 28 persen mengatakan bahwa kendala biaya membuat mereka tidak bisa menyetir.

Meskipun, ada 69 persen mengatakan mereka berencana untuk belajar di masa depan. Tentunya, jika kondisi keuangan mereka sudah jauh membaik.

Pengemudi di Inggris juga unik. Inggris punya merek sendiri tapi justru Ford yang jadi mobil terpopuler di sana.