Bisakah supercar Ferrari terbaru menyamai Hoonicorn yang perkasa dalam drag race? Ferrari yang dihadirkan di sini adalah F8 Tributo.
Sedangkan Hoonicorn Mustang, begitu seringnya mobil ini disebut adalah milik Tim Hoonigan yang terdapat pereli dunia Ken Block di dalamnya.
Tim Hoonigan telah mencari kendaraan yang bisa menandingi Mustang Hoonicorn dalam drag race dan sejauh ini, tidak ada yang mendekati.
Setelah mengalahkan sejumlah mobil balap modifikasi lainnya, Hoonigan beralih ke Ferrari F8 Tributo untuk melihat apakah Ferrari terbaru memiliki kemampuan yang sepadan.
Hoonicorn Mustang ini khusus dibuat untuk serial video Gymkhana yang diproduksi oleh Hoonigan.
Seri ekshibisi mengemudi yang mengesankan ini menampilkan beberapa aksi terhebat yang pernah dilakukan di dalam mobil.
Hoonicorn mungkin terlihat seperti Ford Mustang klasik, tetapi di bawah kap mesinnya ada monster all-wheel-drive yang dibuat khusus.
Tenaga berasal dari mesin twin-turbo 6.7 liter Roush V8 yang memompa lebih dari 1.419 daya kuda dan dikawinkan dengan transmisi sekuensial 6 kecepatan.
Tenaganya mencapai tanah melalui sistem all-wheel-drive yang dibuat khusus untuk hooning dan drifting.
Bisakah Ferrari F8 Tributo bersaing dengan mesin pesanan seperti Hoonicorn? Sebagai permulaan, kita lihat dulu dapur pacunya.
Mesin V8 twin-turbo 3,9 liter di F8 Tributo menghasilkan tenaga 719 daya kuda dan torsi 768 Nm.
Mesin V8 ini dikawinkan dengan transmisi otomatis kopling ganda tujuh kecepatan yang mengirimkan tenaga ke roda belakang.
Jaringan sensor dan komputer membantu Ferrari F8 Tributo memaksimalkan cengkeraman dan kinerja memastikan semua 710 kuda mencapai tanah dengan cara terbaik.
Ferrari mengklaim waktu 0 hingga 100 km/jam hanya 2,8 detik dengan kecepatan tertinggi 340 km/jam.
Sejatinya, ini lebih dari cukup untuk mengalahkan kebanyakan mobil dalam balapan, tapi bagaimana dengan Hoonicorn?
Ketika Hoonicorn Mustang dibangun, kecepatan di trek lurus tidak pernah menjadi prioritas.
Meski begitu, tak dapat pula berbagai mobil performa tinggi mengalahkan Hoonicorn Mustang di arena drag race.
Rahasianya, ternyata, penggerak all-wheel-drive, daya kuda berlimpah, dan bobot rendah sangat membantu dalam mengalahkan setiap kendaraan lain di jalan.
Tampaknya, tanpa melihat videonya kita sudah bisa tahu dari uraian singkat di artikel ini soal siapa pemenangnya.
Video itu hanya mempertegas saja bagaimana Hoonicorn Mustang milik Ken Block ini belum ada obatnya.
Sumber: Hoonigan