Perhatikan mobil yang dipakai di arena drifting. Seringnya sedan agar bodi panjang dan rendahnya tetap stabil saat beraksi.
Lalu, mesin yang dimodifikasi dengan torsi berlimpah. Dipacu sedemikian pula hingga ban selip karena langsung dialiri tenaga besar tersebut.
Selanjutnya, para drifter pun menari bersama mobilnya dengan cara ngepot atau sliding dan memberikan tontonan yang sangat menarik.
Kodrat mobil drifting tampaknya memang demikian jika ingin bagus. Sedan dan memiliki mesin bertenaga sangat besar.
Selain itu, efek drift makin kecil didapatkan. Hingga pada akhirnya, vonis pun dijatuhkan bahwa Smart Fortwo adalah mobil yang tak akan bisa dipakai untuk drifting.
Itu pendapat umum dan lazim tapi tidak untuk Master Milo, si mekanik gila asal Belanda yang paling senang memutarbalikkan kodrat sebuah mobil.
Master Milo pun meyakini bahwa Smart Fortwo bisa untuk drifting. Padahal, dia harus menghadapi masalah yang paling mendasar yaitu tenaga dari mesin Smart Fortwo itu.
Dari referensi yang kami dapatkan, kisaran tenaga Smart Fortwo dari berbagai varian hanya 55 hingga 105 daya kuda (dk).
Sedangkan untuk mobil drifting, setidaknya 400 sampai 500 dk. Sering kali drifter melakukan swap engine.
Jelas haram bagi Smart Fortwo karena tak ada ruang untuk menerima mesin 500 dk yang pastinya sangat besar ukurannya.
Master Milo tak kehabisan akal. Apalagi, Smart Fortwo ini bertransmisi otomatis sehingga bakal makin sulit untuk drift.
Agak susah mendefinisikan ide Master Milo ini. Apakah dia smart memakai Smart Fortwo untuk drifting. Atau, malah sebaliknya bahwa ini ide bodoh.
Langkah smart pertama untuk Smart Fortwo ini adalah melapisi ban belakang dengan pelat besi. Cukup tebal tapi masih bisa dibuat bundar lalu disatukan dengan cara dilas.
Ban plus pelek Smart Fortwo pun dimasukkan ke dalam pelat besi bulat tersebut, lalu dipasangkan kembali.
Rupanya, Master Milo ingin membuat licin ban dengan cara melapisinya dengan pelat besi tersebut. Namun, Smart Fortwo gini-gini canggih juga.
Ada fitur kontrol traksi sehingga mencegah ban selip. Master Milo pun berupaya cukup keras menghilangkan fitur kontrol traksi tersebut.
Setelah itu, barulah roda Smart Fortwo milik Master Milo bisa selip saat torsi tiba-tiba disalurkan. Meski mesinnya hanya tiga silinder, efek selip tetap didapat.
Selanjutnya, silakan bagaimana Master Milo memakai Smart Fortwo untuk drifting meski kami tetap merasa itu kurang smart.