Ketika Anda adalah seorang insinyur independen, tidak terikat oleh ketentuan apapun, Anda bisa bebas merakit apa saja yang Anda inginkan. Skill Anda adalah satu-satunya batasan di sini.
Jika semuanya sesuai dengan apapun yang ada dalam imajinasi Anda, berbanggalah. Jika tak ada orang lain yang terkesan, setidaknya Anda bisa berpuas diri.
Selain itu, apabila tidak ada tradisi berusia ratusan tahun yang mesti dipatuhi, Anda bisa berkreasi segila mungkin.
Semua prolog tersebut membawa kita kepada Wooler Flat Four, ciptaan terakhir dari insinyur asal Inggris, John Wooler. Bersama putranya, Roland, Wooler mengembangkan prototipe unik ini pada 1948.
Mesin 500cc transversal flat-four, berpenggerak poros ini diduga mampu mencapai kecepatan hampir 90 mil perjam (144 kmj).
Itu angka yang benar-benar gila, apalagi jika dikombinasikan dengan sistem rem jadul era 1948.
Suspensi depan dan belakang sama-sama tipe plunger. Sementara tangki bahan bakar yang ramping dan unik mengalir melewati headstock - dengan lampu depan terpasang rapi di dalamnya sebagai satu unit.
Untuk menjaganya tetap rapi, semua komponen listrik juga disimpan dalam tabung panjang yang elegan tersebut.

Faktanya, garis-garis yang bersih dan rapi, serta ide-ide ekonomis semacam itu ada dalam setiap detail desain motor ini.
Roda depan dan belakang bisa bertukar posisi, sedangkan rangkanya juga berfungsi ganda sebagai knalpot.
Untuk menjaga kesederhanaan perawatan, semua perangkat keras pada motor ini hanya butuh satu dari dua kunci pas untuk dikerjakan - dan keduanya sudah merupakan keseluruhan dari toolkit yang ada.
Sangat disayangkan, hanya segelintir sepeda motor ini yang pernah dibuat, dan tidak berhasil diproduksi massal.
Satu unit Wooler Flat Four sempat tampil di pameran sepeda motor Earls Court pada 1948, 1951, dan 1954.
Selain itu, video pendek dari PatheNewsreels (terpampang pada awal artikel) memberikan sekilas gambaran tentang apa yang diperkirakan Wooler bakal jadi model bermasa depan cerah.

Semua terlihat menjanjikan, tapi John Wooler keburu meninggal pada 1956. Dan, tak lama setelahnya, sepeda motor tersebut juga ikut tenggelam.
Sebelum mengembangkan Flat Four, John Wooler telah merancang desain sepeda motor sejak 1911.
Berbagai rintangan, termasuk dua Perang Dunia, sempat menghentikan karier mekaniknya yang terbentang sepanjang empat dekade.
Jika berhasil mengerjakan sesuatu dengan memuaskan, hal tersebut akan terus melekat pada desain Wooler yang lain.
Suspensi plunger milik Flat Four, misalnya, pertama kali terlihat dalam desain motor single two-stroke bikinan Wooler pada 1911.
Selain keunikannya secara keseluruhan, Wooler Flat Four memberi pelajaran berharga.
Ketika Anda menemukan hal-hal baru, dan sering tidak tahu seberapa baik penerapannya dalam praktik, Anda hanya perlu menumpahkan ide-ide tersebut untuk mempelajari jawabannya.
Akankah John Wooler bisa menelurkan versi produksi dari Flat Four jika dia tidak tutup usia dalam waktu yang relatif singkat setelah menyelesaikan proyek tersebut? Itu akan selamanya menjadi misteri.
Sumber: Sheldon's EMU, Return of the Cafe Racers, Silodrome