Mobil-mobil yang beredar saat ini tentunya dirancang menjadi lebih aman daripada sebelumnya. Penekanannya selalu pada penguatan kompartemen penumpang dan penggunaan teknologi.

Semua itu untuk membantu mengurangi kecelakaan, dan itu efektif secara signifikan membantu mengurangi tabrakan dan cedera karena makin banyak mobil yang melintas di jalan.

Namun, meski mobil era sekarang dirancang menjadi lebih aman, tidak ada jaminan jika terjadi kecelakaan tidak menimbulkan korban.

Ada yang menderita luka ringan, luka parah, hingga meninggal dunia. Meski, beberapa juga beruntung tidak mengalami luka apa pun.

Artinya, timbul perbedaan antara siapa yang terluka dan tidak dalam kecelakaan. Salah satu faktor tersebut bisa jadi adalah mobil yang Anda kendarai.

Studi Institut Asuransi untuk Keselamatan Jalan Raya Amerika Serikat (IIHS) baru-baru ini melakukan sebuah penelitian terkait hal tersebut.

Hasilnya adalah, wanita lebih mungkin menderita cedera serius dalam sebuah kecelakaan mobil dibandingkan dengan pria.

Penelitian tersebut mencoba melihat beberapa faktor yang menyebabkan kondisi seperti itu terjadi.

Data menunjukkan, untuk perempuan, sebanyak 20 sampai 28 persen lebih mungkin meninggal dunia akibat kecelakaan, dan 37-73 persen lebih mungkin terluka parah.

Ditemukan pula bahwa itu kemungkinan besar disebabkan oleh kendaraan yang dikendarai oleh wanita dan kondisi kecelakaan.

“Angka-angka menunjukkan bahwa wanita lebih sering mengendarai mobil yang lebih kecil dan ringan daripada pria,” kata Jessica Jermakian, Wakil Presiden IIHS.

“Dari hasil penelitian kendaraan, ketika berkendara wanita lebih mungkin daripada pria untuk mengalami tabrakan dari sisi samping, depan, maupun belakang," ia menambahkan.

Institut tersebut juga mencatat, sekitar 70 persen wanita mengalami kecelakaan di mobil sedangkan pria 60 persen.

Namun, lebih dari 20 persen pria mengalami kecelakaan dari truk pikap dibandingkan dengan kurang dari lima persen wanita.

Peneliti institut tersebut menganalisis cedera yang dialami pengemudi ketika terjadi benturan pada bagian depan dan samping mobil dari tahun 1998 hingga 2005.

IIHS juga menyebut perempuan masih lebih mungkin (dua setengah kali kemungkinan) menderita cedera kaki yang tidak ringan atau sedang, dalam suatu kecelakaan.

Mereka juga sekitar 70 persen lebih mungkin menderita cedera kaki yang serius dibandingkan laki-laki, meskipun angka itu tidak signifikan secara statistik.

Berbekal informasi baru tersebut, IIHS yakin bahwa penelitian ini akan membantu pihak automaker untuk membuat mobil yang lebih aman lagi pada masa depan.

Lebih banyak data, berarti pembuat mobil akan dapat melayani pelanggan mereka dengan lebih baik.