Bencana banjir bisa membawa petaka, baik kepada manusia, makhluk Tuhan lainnya, maupun properti seperti sepeda motor.

Sepeda motor menjadi teman untuk menemani aktivitas keseharian konsumen, namun bagaimana apabila motor yang kita miliki terendam banjir.

Pada dasarnya tingkat kerusakan akibat motor terendam banjir dibagi menjadi 2, yaitu:

(1) Motor terendam sampai keseluruhan badan motor atau permukaan air berada di atas saringan udara, dan

(2) Motor terendam hanya sampai setengah badan atau permukaan air berada di bawah saringan udara.

Untuk motor yang terendam sampai keseluruhan badan motor atau permukaan air berada di atas saringan udara, maka hal yang harus dilakukan adalah membawanya ke bengkel resmi.

“Jika motor sudah terendam banjir secara keseluruhan, jangan sesekali memutar kunci kontak ke posisi ON. Jika ini dilakukan bisa mengakibatkan kerusakan yang lebih parah," kata Ade Rohman, Sub Departement Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora.

Sedangkan untuk motor yang terendam hanya sampai setengah badan atau permukaan air berada di bawah saringan udara, maka bisa dilakukan langkah-langkah darurat sebagai berikut:

1. Bersihkan sepeda motor

Hal pertama setelah motor terendam banjir dengan level di bawah saringan udara, pastikan membersihkan sepeda motor tersebut menggunakan air bersih. Jangan gunakan air yang keruh.

Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya karat pada bagian-bagian sepeda motor yang terendam banjir akibat adanya kotoran dan kerak yang menempel pada komponen sepeda motor tersebut.

2. Hindari menghidupkan mesin secara langsung

Setelah sepeda motor kebanjiran, sebaiknya jangan menyalakan mesin terlebih dahulu. Hal ini dikhawatirkan terdapat air yang masuk ke dalam silinder melalui saringan udara atau knalpot.

Ini sebagai upaya untuk menghindari terjadinya kerusakan pada area silinder, klep, piston dan komponen lainnya.

“Kita juga harus memastikan air tidak masuk ke area saringan udara melalui indikasi yang terlihat pada bekas aliran air yang menempel di daerah saringan udara tersebut dan juga knalpot."

"Jika ragu, maka lepaskan busi terlebih dahulu, kemudian engkol mesin menggunakan kick starter beberapa kali untuk memastikan atau membersihkan ruang cylinder jika ada air yang masuk ke dalam cylinder tersebut walaupun dalam jumlah yang sedikit,” ujar Ade.

3. Periksa kondisi oli mesin dan oli gardan

Hal ini wajib dilakukan sebelum menghidupkan mesin pasca terendam banjir. Perhatikan perubahan warna pada oli mesin dan oli gardan.

“Apabila warna oli berubah menjadi berwarna kecoklatan atau seperti susu, itu berarti oli sudah terkontaminasi dengan air atau air rembes yang masuk kedalam mesin sehingga harus dilakukan pengurasan oli,” ujar Ade.

“Pengurasan oli disarankan dilakukan secara berulang menggunakan oli yang baru, serta harus dipastikan air yang masuk sudah tidak ada lagi.”

Jika langkah ini tidak dilakukan dan mesin tetap dipaksakan untuk dihidupkan tanpa dilakukan pengurasan oli terlebih dahulu, maka akibatnya akan sangat fatal dan merusak komponen yang bergerak di dalam mesin dan gardan tersebut.

4. Periksa busi dan tutup busi

Setelah dipastikan tidak ada air yang masuk ke dalam mesin, selanjutnya masuk ke langkah pembersihan busi dan tutup busi.

“Hal ini sangat penting dikarenakan komponen tersebut adalah komponen penting untuk mengatur sistem pengapian di dalam mesin,” ujar Ade.

Jika kondisi busi dan tutup busi dalam keadaan basah atau terdapat kerak, bahkan umur pakai busi dan tutup busi sudah melebih masa umur pakai, maka mesin tidak akan dapat dihidupkan dengan mudah.

5. Periksa saringan udara

Apabila saringan udara sudah terendam air walaupun hanya sebagian kecil saja harus segera dilakukan penggantian. Jika tidak diganti maka kinerja mesin akan terganggu.