Komunitas sepeda motor, apalagi yang biasa dipacu dengan kecepatan tinggi seperti Suzuki Satria F150, biasanya didominasi kaum Adam.
Itu wajar, karena Suzuki Satria F150 ini bisa dibilang sebagai motor racing. Sedangkan olahraga balap motor yang dapat memicu adrenalin biasanya disukai para pria.
Tapi karena Senin (8/3/2021) ini adalah Hari Perempuan Internasional, Motor1.com Indonesia tidak akan memberikan porsi kepada para pria anggota komunitas Suzuki Satria F150 ini.
Ya, Suzuki Satria F150 Club (SSFC) Indonesia, komunitas penggemar Suzuki Satria F150, ternyata juga mengakomodasi dan memberikan perhatian khusus kepada para member wanitanya.
SSFC membentuk Ladies Srikandi SSFC Indonesia, yang anggotanya terdiri dari para wanita yang rata-rata juga doyan ngebut di jalanan.
Bahkan, apresiasi khusus dari SSFC juga diberikan kepada Ladies Srikandi SSFC berupa ajang penghargaan tahunan yang dimulai sejak tahun 2020 lalu.
Ajang tersebut adalah pemilihan Srikandi SSFC of the Year 2020. “Ini merupakan program baru yang digagas kepengurusan SSFC periode sekarang,” kata Donna Anastasia, salah satu anggota Ladies Srikandi SSFC.
Donna dalam ajang itu terpilih sebagai Srikandi SSFC Favorit 2020. “Ya saya berterima kasih juga kepada kepengurusan sekarang karena anggota wanita lebih diperhatikan,” ia menambahkan.
Donna berharap pemilihan Srikandi SSFC of the Year bisa berkesinambungan setiap tahunnya. “Semoga tahun ini diadakan lagi,” kata wanita yang bergabung dengan SSFC sejak 2008 ini.
Galeri: Ladies Srikandi SSFC Indonesia
Terkait pilihan para anggota Ladies Srikandi SSFC kepada sepeda motor Suzuki Satria F150, menurut Donna, lebih karena bodinya.
“Ini sepeda motor yang kecil dan imut, dan kami suka. Cocok banget buat wanita. Apalagi ini motor 150 cc, jadi larinya pun sangat kencang,” Donna menuturkan.
Anggota senior dengan nomor barcode 326 ini bahkan mengaku pernah menggeber motornya hingga kecepatan 120 km/jam. “Terutama pada saat touring saya bisa secepat itu,” katanya.
Mengenai kesan tomboy yang diberikan masyarakat kepada para Lades Srikandi SSFC, Donna mengaku tidak keberatan.
“Ya, saya memang tomboy. Bahkan, saya dipanggil beautiful dangerous (si cantik yang berbahaya) oleh teman-teman anggota cowok,” wanita ramah ini menuturkan.
Meski anggota wanita minoritas, diakui Donna, para anggota pria di SSFC tetap respek kepada para Ladies Srikandi SSFC.
“Memang ada juga sih anggota Srikandi yang digoda-goda, wajar namanya juga cowok, tapi tidak sampai keterlaluan. Bahkan sama saya, mereka sangat santun. Mungkin karena saya senior,” ujarnya sambil tertawa.
Ladies Srikandi SSFC juga ingin menghapus stigma bahwa wanita pengendara motor kerap serampangan saat mengendarai motor di jalan raya.
“Kami bukan pemotor wanita yang pasang sein kiri beloknya ke kanan. Kami paham peraturan lalu lintas. Apalagi untuk jadi anggota SSFC ini kami sudah menjalani diklat khusus,” katanya.
Materi diklat untuk menjadi anggota inti di antaranya pengetahuan soal peraturan lalu lintas hingga mesin sepeda motor.
Anggota Ladies Srikandi SSFC yang jumlahnya untuk wilayah Jakarta tidak sampai 20 orang ini, juga terus menjaga kekompakan. Beberapa kali mereka hangout bareng.
Bahkan, demi terus mempererat tali silaturahmi, Ladies Srikandi SSFC dalam waktu dekat akan menggelar touring khusus anggota wanita.
“Itu program terdekat kami. Rencananya touring digelar setelah Lebaran tahun ini. Mungkin ke Yogyakarta atau kota-kota lainnya, semua masih akan kami diskusikan secepatnya,” ucapnya.
Sayangnya, tidak ada program racing khusus untuk wanita penggila motor cepat Suzuki Satria F150 ini.
“OMR (one make racing) dari SSFC Pusat ada dan rutin digelar, tapi biasanya hanya diikuti anggota pria. Saya pernah ikut sekali tahun 2012, tapi ditabrak peserta lain dan terjatuh. Lalu saya kapok,” kata Donna, sambil terbahak.