Sama seperti makanan, Bahan Bakar Minyak (BBM) kini sudah menjelma jadi kebutuhan pokok manusia. Tentu bukan kita yang mengonsumsinya, tapi kendaraan yang digunakan sehari-hari.

Seiring waktu, besarnya konsumsi BBM ternyata memunculkan berbagai masalah. Mulai dari sumber daya alam yang kian tergerus, sampai pencemaran lingkungan.

Inilah mengapa ada wacana peralihan dari kendaraan bermesin pembakaran menjadi mesin listrik di masa depan.

Tapi, sebelum kita akhirnya benar-benar sampai pada era tersebut, ada baiknya mencari BBM alternatif terlebih dulu, selain bensin.

Pada artikel ini, kami mengutip situs resmi Daihatsu Indonesia untuk memaparkan lima bahan bakar alternatif yang bisa digunakan selain bensin. Berikut ulasannya:

1. Compressed Natural Gas (CNG)

Pada dasarnya, gas ini terbentuk dari metana yang telah disimpan dengan tekanan sangat tinggi. 

Pembakarannya yang lebih bersih, membuat CNG diklaim sangat cocok untuk bahan bakar alternatif. Selain itu, gas ini juga lebih aman untuk diangkut dan ditangani.

CNG pun dapat digunakan untuk membantu meningkatkan masa pakai oli pelumas mesin kendaraan, karena lebih mudah bercampur dengan udara. 

Hebatnya lagi, CNG juga bisa menghasilkan karbon dioksida, nitrogen oksida, sulfur oksida, karbon monoksida, dan partikulat sangat rendah.

Sayangnya, gas ini membutuhkan ruang yang lebih besar dibandingkan tangki biasanya. 

2. Etanol

Jika ditilik dari namanya, etanol memang merupakan salah satu campuran dalam minuman beralkohol. Tetapi, bedanya, etanol yang kita bicarakan telah dicampur dengan bensin. 

Hal yang perlu diperhatikan, etanol murni tidak bisa digunakan untuk mobil penumpang. Biasanya, cairan ini dipakai buat truk, motor, mesin pertanian, dan moped. 

Energinya berasal dari proses fermentasi gula secara alami, yang terjadi pada tanaman menggunakan ragi dengan distilasi dan pengeringan.

Bensin yang dicampur etanol mampu mengoksidasi bahan bakar, sehingga membuatnya bekerja lebih efektif dan mengurangi emisi.

Hal itu menjadikannya salah satu yang baik digunakan untuk mengurangi pencemaran udara.

3. Bensin Sintetis

Bensin sintetis sebenarnya bukan hal baru, karena telah diproduksi sejak 100 tahun silam - tepatnya pada 1919.

Bahan bakar alternatif ini pernah pula digunakan untuk mesin tempur semasa Perang Dunia II.

Yang menjadikannya istimewa adalah, zat ini terbuat dari suhu gas karbon dioksida lalu dikonversi menjadi bahan bakar cair melalui proses elektrifikasi.

Mengingat pembuatannya menggunakan listrik dari sumber terbaru, tentu prospeknya akan sangat menjanjikan.

Sayangnya, bensin sintetis ini hanya bisa dihasilkan dalam jumlah sedikit. Itu jelas tidak sepadan dengan prosesnya yang sangat panjang dan biaya besar.

4. Biomass Methane

Biomass methane adalah bahan bakar alternatif yang bisa kita jumpai di sekitar sumber minyak bumi.

Ini bisa juga diperoleh dari fermentasi biomassa seperti pengolahan limbah makanan, sampah, lumpur limbah, dan bubuk kopi atau teh. 

Namun, kuantitas metana yang dihasilkan tidak terlalu besar, sehingga penggunaannya mungkin hanya sebatas bahan bakar heater rumahan.

5. Hidrogen

Sekarang sudah banyak yang tahu bahwa hidrogen juga bisa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Bahkan hasil pembakarannya lebih baik dan bisa meningkatkan efisiensi mesin.

Meski masih butuh pengujian lebih lanjut, kesimpulan sementara yang didapat oleh para ahli adalah kualitas hidrogen superior dibandingkan bensin.

Dalam proses pembakarannya, hidrogen hanya membutuhkan suhu pengapian yang rendah. Hal ini akan berdampak besar pada pengeluaran jumlah polutan dengan kadar yang lebih sedikit.