Power steering kini seakan-akan menjadi sebuah fitur wajib pada mobil. Tanpa power steering, mengemudikan mobil akan menjadi sangat melelahkan karena beratnya setir, apalagi pada kecepatan rendah seperti ketika hendak berputar arah atau pun parkir.

Umumnya power steering terbagi jadi dua, yaitu sistem hidrolik dan elektrik. Kini, banyak mobil yang menggunakan sistem elektrik seperti di Hyundai Santa Fe dan Hyundai Palisade.

Namun, beberapa mobil juga masih mengandalkan sistem power steering hidrolik karena kesederhanaannya seperti di Hyundai H-1.

Power steering hidrolik memakai sebuah tekanan hidrolik yang dihasilkan dari pompa. Pompa ini digerakkan oleh crankshaft lewat drive belt.

Sistem kerja steering hidrolik sebagai berikut minyak akan ditarik dari reservoir menuju pompa ketika mesin sedang hidup.

Selanjutnya minyak akan ditekan oleh satu switch dan control valve. Letak kedua komponen tersebut berada di pompa. Karena tekanan oli inilah yang membuat putaran setir mobil jaman sekarang lebih ringan dan membuat mudah pengemudi ketika menyetir mobil.

Lalu untuk EPS atau electric power steering merupakan sebuah teknologi power steering yang paling baru dan dapat bekerja secara otomatis ketika kontak mobil dalam kondisi menyala atau posisi on. Ia menghasilkan arus listrik yang akan terkirim ke motor listrik.

Cara kerja EPS atau electric steering ini terbilang mudah dipahami yakni saat mesin mobil dinyalakan, maka noise suppresor akan mengirimkan perintah kepada control module agar komponen ini bisa menjalankan motor listrik dan juga clutch yang akan mengkoneksikan motor dengan batang setir mobil.

Nantinya bagian sensor yang ada di steering rack akan mengirimkan sebuah informasi kepada control module saat kemudi atau setir mobil mulai di putar. Tidak seperti sistem rem abs, sistem ini memiliki banyak teknologi canggih didalamnya salah satunya adalah sistem vehicle speed sensor

Power steering juga bekerja terus menerus, sekecil apa pun input yang diberikan kepada kemudi, dia akan bekerja, hal ini membuat power steering menjadi salah satu komponen tersibuk pada mobil.

Karena kesibukannya, power steering pun harus dirawat, karena bila tidak, bisa menimbulkan kerusakan. Bila sudah rusak, akan ada beberapa indikasinya seperti:

1. Cairan Power Steering Bocor

Hal ini berlaku untuk sistem power steering hidrolik. Karena menggunakan cairan, maka bisa mengalami kebocoran.

Ketika sudah bocor, sebaiknya langsung diganti atau diperbaiki untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

2. Setir Terasa Berat

Power steering seharusnya membantu Hyundai Lovers memutar setir. Jika sudah berat, artinya performa power steering sudah tidak optimal.

3. Setir Tidak Kembali Lurus atau Lambat Kembali Lurus

Setir akan kembali menuju posisi lurus setelah berbelok. Bila tidak, ada kemungkinan power steering mengalami kendala atau komponen setir lain mengalami kendala.

Dengan 3 indikator ini, Anda bisa mengantisipasi dari awal. Segera hubungi dealer Hyundai terdekat, sebab deteksi dini akan jauh lebih menguntungkan.