Banyak pembuat mobil mengincar masa depan teknologi mengemudi lepas tangan (otonom), tapi sepertinya masih jauh untuk mencapai impian itu.

Itulah alasan Nissan Amerika Serikat menunjuk salah satu pegawai magangnya untuk menjalankan misi tersebut selama dua tahun terakhir.

Ia dipercaya perusahaan untuk meningkatkan kinerja sistem bantuan pengemudi otonom ProPilot yang dikembangkan Nissan.

Pegawai tersebut bernama Tyler Szymkowski. Tepat pada 2018 lalu, Szymkowski bekerja sebagai teknisi magang di Nissan.

Bertentangan dengan stereotip pekerja magang yang harus berurusan dengan tugas-tugas kasar, pembuat mobil asal Jepang itu tidak memperlakukannya seperti itu.

Nissan menugaskan Szymkowski langsung untuk segera bekerja di belakang kemudi kendaraan yang dilengkapi dengan versi beta dari perangkat lunak ProPilot.

Meskipun fitur ProPilot beroperasi dengan lancar dalam skenario jalan raya, Szymkowski tetap memiliki tugas menguji sistem itu dalam kepadatan lalu lintas.

Nissan ProPilot

"Pelanggan memberi tahu kami bahwa masa (maksimal) tiga detik berfungsinya sistem ProPilot tidak cukup lama," kata Insinyur Proyek Senior Nissan, Brittany Tessmer.

"Berapa lama sistem dapat menahan laju kendaraan dan kemudian menjalankannya kembali dengan lebih mulus, adalah sesuatu yang perlu kami tunjukkan," Tessmer menambahkan.

Dalam kemacetan yang tidak terlalu parah, mobil memang masih berjalan pelan. Istilahnya, rem-lepas-rem-lepas saat mobil matic mengarungi kemacetan itu.

Namun, semua itu tetap butuh konsentrasi agar pengemudi tidak menabrak mobil di depannya maupun tertabrak dari belakang.

Dengan fitur ProPilot, pengemudi tidak perlu lagi bekerja keras seperti itu karena sistem akan bekerja secara otomatis dalam kemacetan.

Sayangnya, sistem ProPilot hanya mampu menahan kendaraan maksimal selama tiga detik sebelum melepaskan rem.

Jika lebih dari tiga detik berlalu, pengemudi harus mengetuk akselerator untuk mengaktifkan kembali sistem ProPilot tersebut.

Itulah alasan Tessmer dan timnya mengirim pekerja magang mereka ke beberapa kota paling padat di Amerika Serikat untuk mengumpulkan data penting.

Salah satunya adalah Szymkowski. “Saya mendapatkan gambaran yang sangat realistis tentang apa yang dialami pelanggan kami di kota-kota besar,” kata Szymkowski.

“Ada ratusan jam tambahan yang mereka habiskan untuk menunggu kemacetan lalu lintas,” ia menambahkan.

Szymkowski sudah melewati 64 kemacetan lalu lintas di wilayah Los Angeles, Washington, Detroit, Pittsburgh, Baltimore, dan San Francisco.

Dan kini, sistem ProPilot terbaru yang ditawarkan pada Nissan Rogue 2021 dan Nissan Pathfinder sudah bisa menunggu maksimal 30 detik sebelum melepaskan diri.

Semua itu berkat “siksaan” yang dialaminya. Namun, penderitaan Szymkowski berakhir manis. Bukan cuma karena pekerjaannya membuahkan hasil.

Upaya kerasnya bekerja di belakang kemudi juga mempercepat kenaikan statusnya. Kini, ia tercatat sebagai insinyur Nissan dengan status karyawan full-time.