Tesla Model S tidak secepat jet tempur atau setidaknya belum tapi dalam hal daya komputasi, mereka canggih luar biasa.

Saking canggihnya, komputasi yang dimiliki Tesla saat ini jauh meninggalkan peralatan militer paling canggih sekalipun.

Ekspansi eksponensial dalam kekuatan komputer selama beberapa dekade terakhir bukanlah berita baru.

Setiap anak sekolah mungkin pernah mendengar bahwa ponsel cerdas mereka memiliki daya komputasi sangat besar.

Bahkan, lebih kuat daripada komputer yang membawa astronot Apollo 11 ke bulan pada 1969 silam.

Kita semua pun menyadari bahwa mencapai kemampuan mengemudi sendiri yang sebenarnya akan membutuhkan daya komputasi yang sangat besar.

Untuk mewujudkan ambisi ini, Tesla terus meningkatkan sistem komputer yang digunakan di kendaraannya.

Versi sebelumnya dari sistem Autopilot Tesla mengandalkan chip dari pemasok Nvidia, merek ini tentu familiar bagi kita.

Ketika Tesla meluncurkan fitur Autopilot 2.0, dikatakan komputer yang disertakan memiliki daya komputasi setara dengan 150 buah MacBook Pro.

Pada 2019, Tesla mengganti chip itu dengan yang baru yang dirancang sendiri, yang diklaim memberikan kinerja 21 kali lipat dari chip sebelumnya.

Chip yang lebih efisien juga karena lebih murah dan hanya membutuhkan sedikit lebih banyak daya.

Chip baru yang diproduksi oleh Samsung ini terdiri dari dua susunan jaringan saraf yang masing-masing mampu menghasilkan 36 triliun operasi per detik (teraflops).

Cukup kuat untuk menangani tugas komputasi intensif yang sangat intensif dengan teknologi pengemudian otonomi. Komputer FSD Tesla terbaru menyertakan dua chip sekaligus.

Ini hanya untuk bersenang-senang, Select Car Leasing membandingkan daya komputasi chip tangguh Tesla dengan beberapa perangkat komputasi bersejarah lainnya.

Komputer yang dipakai untuk misi Apollo 11 mengirimkan sekitar setengah juta operasi per detik, atau setengah megaflop.

Ini berarti chip kembar Tesla, dengan gabungan 72 teraflopnya, mengemas hampir 150 juta kali kekuatan komputasi yang membawa astronot Neil Armstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins ke bulan.

Pesawat NASA menjadi jauh lebih canggih sejak 1969. Kapal penjelajah Perseverance yang mendarat di Mars pada Februari 2021.

Dikendalikan oleh komputer dengan daya dua teraflop. Namun, itu masih masalah kecil bagi daya komputasi Tesla yang lebih kuat 36 kali penjelajah Mars.

Sistem Tesla FSD saat memiliki 180 kali kekuatan komputasi F-35, jet tempur paling canggih Angkatan Udara Amerika Serikat.

Perhatikan saja tabel terlampir sehingga jika kita ingin lebih tercengang melihat betapa canggihnya sistem komputasi Tesla saat ini.