Situasi paling berat yang rutin kita hadapi dari tahun ke tahun adalah saat musim dingin tiba. Ini untuk negara dengan empat musim.

Sedangkan untuk negara-negara tropis yang hanya memiliki dua musim macam di Indonesia, musim hujan yang harus sangat diwaspadai karena banjir.

Untuk mendukung mobilitas, SUV jadi pilihan. Sayang, banyak pengguna mobil yang salah kaprah dan mengandalkan SUV untuk semua situasi meski itu salah.

Lain cerita jika kita memiliki mobil berpenggerak empat roda, maka situasi akan lebih bisa teratasi ketimbang sekadar SUV berpenggerak dua roda.

Merujuk situsi ini, rekan kami dari Motor1.com Spanyol membuat panduan singkat soal perbedaan SUV dan mobil off-road.

Galeri: Mercedes-Benz G 350 2020,

Pada akhirnya, kendaraan yang ditinggikan tidak cukup untuk mengatasi jalan dengan cengkeraman rendah.

Komponen yang menandai pemisahan antara kedua dunia tersebut adalah reducer. Jika mobil memilikinya, itu adalah SUV.

Terlebih lagi, banyak SUV hanya memiliki penggerak roda depan, bahkan tidak ada dua as roda penggerak, yang akan menjadi dasar untuk melewati medan yang berat.

SUV terlengkap memiliki traksi 4x4 dan fungsi Lock, yang dengan sebuah tombol dapat memblokir distribusi torsi hingga 50 persen antara kedua as roda.

Lalu, mobil pun bergerak dengan kecepatan rendah, untuk mencengkeram tanah sebaik mungkin.

Mercedes-Benz G 350 d 2020, prueba

Sebagai contoh, Mercedes-Benz G-Class tidak hanya memiliki reducer, tetapi juga tiga differential yang bisa dikunci.

Hanya Mercedes-Benz G-Class yang memilikinya sehingga kemampuan motorik terjamin apa pun rute yang dilaluinya.

Perbedaan lain berkaitan dengan sasis. Kendaraan off-road klasik biasanya terdiri dari side member dan cross member.

Sedangkan pada SUV, kerangkanya adalah monocoque. Tentu saja, ada pengecualian, seperti Land Rover Defender terbaru.

Sedangkan pada suspensi tidak ada perbedaan berarti. Sebuah SUV selalu independen di kedua asnya.

Prueba Suzuki Jimny 2019

Sedangkan di mobil off-road kita akan menemukan as roda belakang yang kaku atau kurang nyaman, tapi mampu banyak menurunkan roda dan tidak kehilangan kontak dengan tanah.

Skema ini juga bisa terjadi di front end, seperti yang terjadi pada Suzuki Jimny, dengan risiko kehilangan rasa saat berada di jalan normal.

Arah kemudi juga berbeda. Rak setir dengan bantuan listrik adalah ciri khas SUV, agar memiliki sentuhan yang hampir mirip dengan mobil penumpang.

Pada sisi lain, pada beberapa SUV, bola resirkulasi masih digunakan, didesain total untuk medan yang berat meski menggerakkannya butuh tenaga.

Akhirnya, kami ingin berbicara dengan Anda tentang ground clearance. Banyak SUV menawarkan jarak 17 sentimeter antara permukaan tanah dan bagian bawah bodi.

Sedangkan pada mobil off-road jarak itu melebihi 20 sentimeter. Kira-kira, begitulah perbedaan mendasar antara SUV dan mobil off-road.

Pada prinsipnya, mobil off-road dirancang memang untuk situasi yang tidak wajar atau pada permudaan jalan yang tak rata.

Sedangkan SUV masih bisa dipakai oleh VIP sebagai alat transportasi dengan rasa yang nyaman di dalamnya.