Berbeda dengan industri mobil, sepeda motor bertenaga diesel di era modern tidak ada. Kami tegaskan, ini artikel soal motor.
Sementara pabrikan mobil seperti Mercedes-Benz, Kia, dan Ford tetap memproduksi varian diesel yang ekonomis.
Industri sepeda motor mengabaikan teknologi ini. Namun, tidak selalu demikian, karena pasar sepeda motor India pernah mempopulerkan Royal Enfield Taurus.
Nama lainnya Royal Enfield Bullet Diesel yang diproduksi pada akhir tahun 1980-an hingga awal 1990-an.
Berdasarkan platform merek yang sudah berjalan lama, Taurus berbagi lampu depan bundar Bullet.


Ada pula sepatbor logam, tangki bensin mungil, dan jok klasik. Alih-alih mesin bermesin bensin, Royal Enfield Taurus memakai mesin diesel 325 cc.
Lalu, tenaga yang dhasilkan disalurkan ke girboks empat percepatan. Ini jadi Royal Enfield dengan kapasitas mesin paling kecil.
Output daya yang dihasilkan pun tercermin sama besaran mesinnya. Dengan hanya 6,5 daya kuda dan torsi 15 Nm.
Kecepatan tertingginya hanya 60 km/jam. Royal Enfield Taurus lebih seperti pengembara menyedihkan daripada banteng yang mengamuk.
Namun, efisensi mesin diesel ini yang jadi keunggulan dengan keiritan lebih dari 90 kilometer per liter.

Seiring dengan penghematan bahan bakarnya yang sempurna, mesin Royal Enfield Taurus ini juga irit biaya perawatan.
Royal Enfield sendiri membuang unit turbo dan intercooler yang biasa ditemukan di mesin diesel konvensional.
Sehingga, ini memudahkan pelanggan untuk melakukan perawatan mandiri. Arsitektur dasar itu juga membuat produksi lebih mudah.
Royal Enfield Taurus pun sebenarnya adalah motor yang bersahabat dengan kantong lantaran rendahnya harga solar pada periode tersebut.
Pada sisi lain, rasio kompresi mesin yang tinggi menghasilkan getaran yang kuat, ini konsekuensi lain yang harus ditanggung konsumen.
Mereka pun mengeluhkan masalah pergelangan tangan dan bahu sebagai akibat dari tremor kuat Royal Enfield Taurus ini.
Seperti kebanyakan mesin diesel tua, Royal Enfield Taurus juga mengeluarkan asap hitam tebal dari knalpot tunggal.
Kendati motor ini luar biasa iritnya, asap tebal emisi Royal Enfield ini tak bisa memenuhi regulasi di India yang semakin ketat pada 2000.
Dengan demikian, Royal Enfield menghentikan model tersebut, menghilangkan satu-satunya sepeda motor diesel yang pernah diproduksi secara massal.
Melihat kembali Royal Enfield Taurus, mudah untuk melihat mengapa pabrikan OEM tidak mengembangkan model bertenaga diesel saat ini.
Soalnya, motor itu jauh lebih berat daripada motor seukurannya. Lalu, tenaga dan kecepatannya sangat tidak cocok dengan situasi modern saat ini.
Namun, Royal Enfield Taurus bisa membuktikan bahwa sepeda motor bertenaga diesel dapat sangat irit bahan bakar dan itu tak tertandingi.
Tentu saja, mereka harus melewati regulasi emisi terlebih dahulu dan itu bukan perkara mudah bagi pabrikan.
Sumber: DriveSpark, Express Drives