Pamor mobil listrik di seluruh dunia kian meroket. Banyak orang dari Amerika Serikat dan Eropa berlomba-lomba memiliki transportasi ramah lingkungan ini.
Tren ini kian melonjak semenjak dirilisnya Tesla oleh Elon Musk yang jadi benchmark mobil listrik masa kini dan masa depan juga.
Tak mau kalah, produsen mobil terkemuka asal Jerman, Volkswagen, juga meramaikan pasar mobil listrik.
Volkswagen hadir lewat konsep seri ID (Intelligent Design) mereka yang mulai diperkenalkan pada 2019.
Sejauh ini, sudah ada tiga tipe yang diluncurkan, yakni ID3, ID.4, dan ID.6, yang semuanya terlihat cukup menjanjikan sebagai alternatif pilihan kaum urban.
Namun, pertarungan tak hanya melibatkan Amerika Serikat dan Eropa. Beberapa waktu belakangan, pemain baru muncul dari Cina dengan pabrikan bernama Nio.
Dilansir dari insideevs.com, Nio didirikan oleh pebisnis Cina, William Li, pada 2014. Dari segi usia, perusahaan ini memang tergolong muda dibandingkan pabrikan lainnya.
Seiring dengan percepataan elektrifikasi transportasi di Negeri Tirai Bambu, nama Nio mulai banyak diperbincangkan.
Beberapa perusahaan besar berada di balik Nio, termasuk Lenovo, Sequoia, dan Temasek, yang membuatnya semakin berkibar.
Sejauh ini, ada empat model yang telah diluncurkan oleh Nio, yakni ES8, ES6, EC6, dan EP9. Tiga model pertama mengusung model SUV, sedangkan EP9 diperkenalkan sebagai sportcar.
Dari keempatnya, EP9 adalah yang paling awal diluncurkan, yakni pada 2016. Mobil ini langsung mencuri perhatian saat diperkenalkan, karena fitur 4WD yang diusungnya.
Dengan fitur ini, EP9 punya empat motor untuk keempat rodanya, dengan masing-masing motor bertenaga 250 Kilowatt.
Dalam uji coba yang dilakukan, EP9 bahkan bisa mencapai kecepatan 100 km/jam hanya dalam waktu 2,7 detik, mengungguli performa supercar pada umumnya.
Salah satu hal menarik dari Nio adalah mereka menawarkan metode baru untuk mengisi tenaga mobil listriknya. Bukan dengan charging station, melainkan dengan mengganti baterai.
Dalam dua tahun terakhir, Nio bahkan telah membangun 200 pos penggantian baterai di seantero negeri, dengan semuanya dijalankan secara otomatis.
Tak hanya memproduksi mobil listrik untuk jalanan, Nio pun melebarkan sayapnya ke ajang balap mobil dan menjadi salah satu tim kontestan di musim pertama Formula E.
Pembalap mereka, Nelson Piquet Jr, bahkan keluar sebagai juara di musim pertama dengan bendera NEXTEV TCR.
Kini, Nio mungkin masih bergerilya di negaranya sendiri. Namun, siapa yang tahu jika dalam waktu dekat mereka mampu berekspansi ke pasar dunia.