Nama Porsche Cayenne memang masih menjadi perhatian, khususnya bagi penggemar SUV mewah.

Dari berbagai model SUV mewah dari beragam merek, Cayenne barangkali tidak sepopuler Mercedes-Benz G-Class atau BMW X5.

Meski begitu, Cayenne tetap memiliki penggemar setianya. Mereka adalah orang-orang yang menyukai kecepatan, kepraktisan, dan tidak mau dipusingkan oleh pencitraan. Mereka asyik bercengkerama dengan Cayenne.

Ini juga yang saya rasakan saat mengendarai mobil Jerman itu. Secara desain, Cayenne bukanlah mobil yang bisa membuat Anda jatuh cinta pada pandangan pertama.

Anda harus duduk di dalamnya dan berkendara bersamanya untuk bisa jatuh cinta dengan Cayenne.

Galeri: Porsche Cayenne

Ya, saya melakukannya dan harus saya akui jatuh cinta pada Cayenne, seperti kecintaan saya pada saudaranya sepabrik, Porsche GT2 RS.

Nuansa sport memang sangat terasa saat mengendarai Cayenne. Bohong jika Anda katakan, Anda tidak bisa ngebut dengan Cayenne karena dia adalah SUV.

Tapi Cayenne berbeda. Dia adalah SUV sport yang bisa diajak ngebut hingga top speed 245 km/jam.

Tapi saya yakin, Anda pasti kesulitan merebahkan pedal gas hingga kecepatan pamungkas itu.

Selain arus lalu lintas yang padat, faktor keberanian dan skill juga sangat berpengaruh saat Anda melesat dalam kecepatan tinggi.

Saya bukan tipe pengemudi yang suka ngebut, tapi saat berkendara dengan Cayenne rasanya kok sayang ya kalau tidak merasakan sensasi adrenalin.

Jadinya, saya menjajal mode berkendara yang tersedia di Cayenne; normal, sport, dan sport plus.

Mode berkendara sport dan sport plus memang benar-benar menggedor adrenalin, meski saya akui mode normal-nya saja sudah lebih dari cukup untuk melibas jalan tol dalam kecepatan tinggi.

Saya tidak ingat berapa top speed yang saya peroleh. Pandangan terakhir ke speedometer hanya terlihat di angka 130 km/jam, selebihnya saya fokus ke jalan dan menikmati semburan tenaga Cayenne yang oke.

Satu hal yang menyenangkan saat memperhatikan cluster meter -selain indikator kecepatan dan putaran mesin- yaitu indikator G-Force yang menginformasikan kepada pengemudi besarnya beban G-Force yang diterima oleh tubuh pengemudi atau penumpang.

Indikator ini barangkali kurang bermanfaat bagi orang awam, tapi bagi yang menyukai kecepatan, indikator ini pasti menjadi hal yang menyenangkan.