Jika Anda seorang penggemar balap atau mobil dan memiliki konsol video game di rumah, Anda pastinya memiliki perlengkapan mengemudi di ruang tamu Anda.

Juga ada kursi balap, pedal, tuas persneling, setir, dan mungkin beberapa monitor untuk memberikan Anda sensasi berkendara seperti aslinya.

Nah, coba tebak? Markas CEVT (China Euro Vehicle Technology) di Gothenburg memiliki sesuatu yang barangkali mirip dengan yang di rumah Anda.

Bedanya, semua peralatannya menelan biaya sekitar 4 juta Euro atau sekitar Rp68,7 miliar. Wow!

Ya, ini adalah simulator pengujian kendaraan yang super realistis dalam proses pengembangan kendaraan.

Setelah mobil dikembangkan hingga tahap tertentu, prototipe fisik biasanya akan dibuat untuk tujuan pengujian.

Dengan simulator mengemudi yang canggih, sebagian besar pengujian dan penyetelan awal dapat dilakukan bahkan sebelum prototipe tiba.

Tapi apa yang ada di balik kit seharga 4 juta Euro ini?

Pertama, para insinyur CAE (computer-aided engineering) akan membuat model virtual mobil dalam perangkat lunak simulasi, yang kemudian dimasukkan ke dalam komputer simulator yang menentukan bagaimana kokpit simulator akan bereaksi.

Kokpit merespon sesuai dengan desain dan konfigurasi dalam perangkat lunak, saat para insinyur mengumpulkan umpan balik tentang seberapa baik kinerja mobil.

Yang berkaitan dengan distribusi bobot, jarak sumbu roda, tata letak suspensi, dan yang lainnya.

Saat mobil dikemudikan di trek virtual, umpan balik penting lainnya untuk diperoleh di sini adalah nuansa kendaraan.

Respon objektif dapat dengan mudah dicapai dengan serangkaian simulasi sederhana, tetapi pengalaman subjektif pengemudi lebih dihargai di sini.

Perangkat lunak simulasi memungkinkan mereka untuk mengubah parameter secara real time sampai mereka benar-benar puas dengan gerakan kendaraan.

Model virtual kendaraan dapat tersedia setahun lebih awal dari prototipenya.

Simulator China Euro Vehicle Technology (CEVT)
Albin Grondahl, Senior Engineer and Project Manager for the project.

Ini berarti, dengan bantuan simulator, tim pengembangan dapat memiliki gagasan yang lebih baik tentang bagaimana kinerja mobil dan melakukan penyesuaian yang diperlukan sejak dini.

Kesederhanaan dalam menyesuaikan konfigurasi dengan beberapa klik tombol mendorong pengembangan yang lebih cepat dan membuat tim tetap gesit selama proses.

Menariknya, model virtual ini dapat dengan mudah dibagikan secara online ketika sebuah mobil dikembangkan bersama antara tim di Swedia dan insinyur Geely yang ada di negara lain.

Cara ini jelas sangat efektif dan efisien dalam mendapatkan umpan balik dari tim yang ada di belahan dunia lain.

Keterbatasan utama dengan simulator adalah jumlah ruang yang diberikan yang diperbolehkan untuk bergerak.

Model simulator CEVT dikenal sebagai VI-grade DiM250, yang berarti kendaraan yang disimulasikan hanya dapat bergerak di area sekitar 2,5 meter, jauh lebih kecil daripada kendaraan dalam skenario kehidupan nyata.

Selain itu, beberapa fitur sulit atau tidak efisien untuk dimodelkan karena fisika yang rumit atau hanya membutuhkan terlalu banyak daya komputasi.

Menurut Albin Gröndahl, CAE Engineer dan Manajer Proyek simulator, semua itu tidak selalu penting, karena menurutnya CEVT berjalan seimbang dengan teknologi terbaru ini.

“Semakin detail kami mencoba memodelkan perilaku, semakin kami mengorbankan umpan balik pengembangan cepat yang disediakan mesin,” katanya.

Dalam waktu dekat, simulator akan mempertimbangkan untuk menggabungkan fitur keselamatan aktif, atau dikenal sebagai Advanced Driver-Assistance Systems (ADAS).

Ini akan dapat mensimulasikan skenario lalu lintas kehidupan nyata dan mengamati bagaimana mobil merespons lingkungan dan rintangan yang terus berubah.

Misalnya, salah satunya adalah seberapa cepat mobil dapat mengerem ketika ada pejalan kaki yang menyeberang jalan.

Area lain yang akan dikembangkan oleh simulator adalah mengemudi otonom.

Meskipun rumit untuk dikembangkan, akan jauh lebih aman untuk melakukan tes mengemudi otonom melalui simulator karena tidak ada bahaya nyata.

Berbagai skenario dapat dibuat dan diuji, dan setelah puas dengan hasilnya, pengujian sebenarnya dapat dilakukan pada tempat pemeriksaan untuk pemeriksaan akhir, sehingga meminimalkan risiko tabrakan lalu lintas atau situasi berbahaya lainnya.

 

Galeri: Geely X7 Sport 2020