Audi mengerahkan segala kemampuan untuk membangun jajaran EV mewah dan berorientasi performa, yang nantinya bakal ditampilkan dalam tiga mobil konsep "Sphere".

Konsep pertama adalah Skysphere, roadster dua kursi ramping yang siap debut di hadapan publik pada gelaran Pebble Beach Concours d'Elegance 2021.

Kami cukup beruntung bisa melihat konsep ini secara langsung sebelum debutnya, dan dia tampak jauh lebih menarik daripada di foto.

Skysphere menyembunyikan satu trik apik di bawah bodywork-nya yang menakjubkan.

Mobil ini dapat mengganti jarak sumbu rodanya dengan cepat - berubah dari grand tourer yang panjang dan impresif menjadi roadster yang gesit lewat satu sentuhan tombol.

Aktuator di belakang as roda depan menggerakkan seluruh klip depan mobil ke belakang, memperpendek jarak sumbu roda hampir 10 inci dalam transisi antara mode "GT" dan "Sport".

Skysphere juga secara teoritis menawarkan sistem otonom Level 4.

Jadi, dalam mode GT, roda kemudi dan pedal ditarik ke bawah dasbor untuk menciptakan kokpit terbuka dan lapang bagi dua penumpang beruntung.

Dan, entah bagaimana, Skysphere tampak hebat dalam kedua konfigurasi tersebut.

Audi Skysphere Concept Exterior Rear Quarter
Audi Skysphere Concept Front End
Audi Skysphere Concept Interior Seats

Konsep ini terinspirasi dari roadster Horch 1937 yang memenangkan Best of Show pada Pebble 2009, dengan proporsi panjang, lebar, serta bias belakang yang merupakan kunci untuk mobil klasik.

Anda perlu ingat bahwa Horch merupakan satu dari empat brand (bersama Audi, DKW, dan Wanderer) yang membentuk Auto Union - pendahulu langsung Audi.

Namun, terlepas dari heritage (dan proporsi yang serupa), Skysphere bukanlah reinkarnasi model retro itu.

Motif Audi Singleframe tampak mendominasi front end, dengan lencana Four Rings yang menonjol dari panelnya.

Puluhan aksen LED berfungsi sebagai lampu indikator, dan bisa melakukan tarian animasi yang menyenangkan saat approach dan departure.

Lampu depan sempit dengan elemen pencahayaan segitiga melotot ke jalan di depan, menampilkan desain tata cahaya apik Audi generasi berikutnya.

Bagian lain yang menarik adalah fender depan dan belakang angular yang menonjol dari sisi bodi, mengingatkan kita kepada model Audi terkenal lainnya, Quattro era 1980-an.

Dek belakang bergaya streamline menampilkan sentuhan ala mobil balap seabad yang lalu, tetapi lusinan LED ruby-red mengingatkan bahwa kita berada​​ di era modern.

Pada mode extended GT, ada panel berwarna mawar yang menarik dengan aksen segitiga, tepat di depan kabin penumpang, berkolaborasi dengan panel bagasi nan apik di belakang kursi.

Skysphere juga melaju sedikit lebih tinggi dalam konfigurasi ini, berkat suspensi udara empat sudut yang menggunakan GPS, dan preview jalanan untuk memberikan pengalaman berkendara yang nyaman dan lembut.

Dalam mode Sport, ride height kendaraan diturunkan, dan front end ditarik untuk menutupi panel yang disebutkan tadi.

Pada bagian dalam, setir dan dasbor hadir di hadapan pengemudi, dengan kemudi gandar belakang beralih online untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih sporty dan terlibat.

Audi mengklaim Skysphere bisa melesat hingga 60 mil/jam dalam waktu kurang dari 4 detik, berkat motor listrik yang dipasang di belakang dan bertenaga 624 daya kuda (465 kilowatt).

Baterai 80 kWh berada di belakang kursi dan di konsol tengah kendaraan, secara teori memberikan Skysphere jangkauan 310 mil (500 km) pada siklus WLTP.

Dua set stik golf yang dirancang khusus (Pebble Beach adalah lapangan golf) berada di bagasi depan yang luas. Sementara, sepasang koper bisa muat di dek belakang.

Audi Skysphere Concept Exterior Side Sill
Audi skysphere concept 2021
Audi skysphere concept 2021

Bagian terbaik dari pengalaman ini adalah kokpitnya yang nyaman.

Dirancang dari dinding ke dinding dalam serat mikro Agave Blue dan kulit vegan ramah lingkungan, interiornya memberi tribute kepada pusat desain di Malibu, California, yang melahirkan konsep Skysphere.

Trim Eucalyptus yang berasal dari bahan berkelanjutan muncul di panel pintu, ditambah aksen metalik yang terinspirasi dari Art Deco - mengingatkan kepada Horch tua tadi.

Panel layar lebar menggantikan dasbor konvensional, dua pertiganya didedikasikan untuk klaster instrumen pengemudi dan infotainment.

Kontrol audio dan iklim yang berulang muncul di panel pintu, sentuhan mengejutkan nan menyenangkan.

Audi Skysphere, bersama Grandsphere flagship dan Urbansphere yang serbaguna, menampilkan gaya dan teknologi masa depan Audi.

Faktanya, pihak perusahaan mengklaim Grandsphere adalah konsep kendaraan produksi yang akan muncul pada pertengahan dekade ini.

Beberapa elemen Skysphere kemungkinan berakar kepada kemewahan showcar. Misalnya, kami tidak menyangka bakal melihat jarak sumbu roda yang bervariasi.

Tetapi, jika masa depan Audi bisa semenarik roadster dua kursi ini (atau bahkan setengahnya saja), kita semua patut antusias.

Galeri: Audi Skysphere Concept 2021