Pada Agustus 2021 ini, dunia olahraga diwarnai dua berita besar yang sangat mengejutkan siapa pun.

Pertama, hengkangnya Lionel Messi dari FC Barcelona ke Paris Saint Germain dan kedua soal pensiunnya Valentino Rossi dari ajang MotoGP pada akhir musim 2021 ini.

Jelas, soal pensiunnya Valentino Rossi yang jadi sorotan utama di kami, lebih spesifik oleh situs saudara kami, yaitu Motorsport.com Indonesia.

Sebenarnya, keputusan pembalap Tim Petronas Yamaha SRT ini untuk gantung helm sudah bisa diduga.

Performanya dalam beberapa tahun terakhir memang menurun. Dengan usia yang sudah 42 tahun, juara dunia sembilan kali memang sudah sewajarnya Valentino Rossi mundur.

Meski begitu, momen saat Valentino Rossi mengumumkan pengunduran dirinya, menjelang MotoGP Styria di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, tetap mengharukan.

Valentino Rossi terkesan sangat terpaksa meninggalkan balap motor dunia yang begitu dicintainya, karena kondisi.

 

Hal itu memang dirasa wajar karena terhitung sejak debut pada 1996, Rossi menghabiskan separuh lebih usianya di MotoGP.

Musim ini pun menjadi tahun ke-26 bagi pembalap asal Italia tersebut turun di balap motor paling bergengsi itu.

Mundurnya Rossi tidak hanya kehilangan bagi pencinta MotoGP tetapi juga para jurnalis. Selama ini, The Doctor dikenal sebagai salah satu pembalap yang komunikatif.

Mampu menjawab setiap pertanyaan yang memuaskan. Apakah Rossi selalu seperti itu dan mampu memuaskan semua pertanyaan wartawan.

Penulis artikel ini kebetulan pernah memiliki pengalaman kurang mengenakkan saat sesi tanya jawab ketika Valentino Rossi datang ke Indonesia untuk promosi.

Persisnya di Kota Medan pada 2010 silam. Semua karena lisensi dari media yang saat itu kami miliki kala itu, La Gazzetta dello Sport.

Valentino Rossi mungkin pernah diberitakan kurang berimbang dari media yang sebetulnya sangat besar di negaranya itu.

Sepertinya, saat itu media tersebut memberitakan dugaan pajak penghasilan yang digelapkan Valentino Rossi.

Tapi, wartawan Motorsport.com lainnya, Scherazade Mulia Saraswati memiliki pengalaman berbeda saat bertemu Rossi.

Menurutnya, Rossi saat itu biasanya menjadi pembalap yang paling belakang melakukan sesi wawancara.

Pada podcast inilah kedua narasumber tersebut mengisahkan pengalaman mereka berinteraksi dengan Valentino Rossi saat menjalankan tugasnya sebagai pewarta.

Galeri: Yamaha YZF-R7 2022