Era elektrifikasi sudah dimulai. Banyak pabrikan otomotif yang mulai melakukan langkah-langkah strategis untuk bisa mewujudkan hadirnya kendaraan bertenaga listrik.

Memang, era elektrifikasi diramalkan bakal menjadi era di mana mesin pembakaran internal (internal combustion engine-ICE) secara perlahan akan segera ditinggalkan.

Persiapan secara komprehensif dan bersifat global akan segera dilakukan untuk memenuhi ambisi elektrifikasi.

Namun, sejatinya, bagi pabrikan Rolls-Royce program elektrifikasi bukanlah hal yang baru.

Hal itu terungkap melalui pernyataan Torsten Muller Otvos, Chief Executive Officer (CEO) Rolls-Royce Motor Cars.

Melalui siaran resmi Rolls-Royce yang diterima Motor1.com Indonesia, Torsten menyatakan bahwa elektrifikasi bukanlah hal yang baru bagi Rolls-Royce.

“Pada bulan April 1900, bapak pendiri kami, Charles Rolls, membuat ramalan tentang elektrifikasi otomotif," ujar Torsten.

"Kami akan membawa Rolls Royce listrik penuh pertama ke pasar dalam dekade ini. Dan, saat ini, perusahaan kami memulai upaya bersejarah untuk menciptakan mobil super mewah pertama dari jenisnya."

"Ini akan terjadi, lebih cepat dari yang diperkirakan banyak orang, melalui keterampilan, keahlian, visi, dan dedikasi yang luar biasa dari para insinyur, desainer, dan spesialis kami di Home of Rolls-Royce," ujar Torsten.

Ketika produksi pertama Rolls-Royce listrik sepenuhnya mencapai pasar, itu akan menjadi puncak dari pekerjaan penelitian dan pengembangan yang telah berlangsung di Home of Rolls-Royce di Goodwood, selama lebih dari satu dekade.

Phantom EE (102EX)

Sekilas membuka kembali catatan sejarah, pada tahun 2011 Rolls-Royce merilis Phantom Experimental Electric (EE), dengan nama kode 102EX, yang merupakan versi baterai-listrik yang beroperasi penuh dan legal di jalan.

Namun, Phantom EE tidak pernah diproduksi. Meski begitu mobil itu tetap berfungsi sebagai kendaraan untuk klien, VIP, media, dan penggemar.

Mobil listrik itu menjadi jembatan untuk berbagi pengalaman, pemikiran, dan kekhawatiran mereka secara langsung dengan desainer dan insinyur Rolls-Royce.

Galeri: Rolls-Royce Phantom EE (102EX)

Mesin bensin V12 6,75 liter mobil dan gearbox diganti dengan baterai lithium-ion dan dua motor listrik yang dipasang di sub-frame belakang.

Motor tersebut terhubung ke transmisi kecepatan tunggal dengan diferensial terintegrasi.

Sistem ini memberikan output daya maksimum 290 kW dan torsi 800 Nm, dibandingkan dengan 338 kW dan torsi maksimum 720 Nm, yang dihasilkan pada 3.500 rpm, untuk V12 Phantom.

Phantom EE mendapat pujian luas atas pencapaian teknisnya, terutama pada keheningan total dan pengiriman torsi yang mengesankan.

Namun, Phantom EE juga memiliki kendala seperti jangkauan yang terbatas, siklus pengisian daya yang lama, dan masa pakai baterai tiga tahun yang perlu ditangani Rolls-Royce untuk memenuhi harapan para kliennya.

Vision Next 100 (103EX)

Selanjutnya, Rolls-Royce juga memperkenalkan Vision Next 100 (103EX) pada tahun 2016.

Mobil konsep inovatif yang radikal ini ditetapkan untuk mendefinisikan visi mobilitas mewah jangka panjang dari merek tersebut.

Ini menghadirkan mobil yang menawarkan mobilitas pribadi yang benar-benar individual, dan pengalaman emosional dan sensorik yang mendalam.

103EX dibangun berdasarkan empat prinsip desain utama, yaitu Bodywork Coachbuilt, Asisten Virtual, Interior Ekslusif, dan Dimensi yang proporsional.

Galeri: Rolls-Royce Vision Next 100 (103EX)

Dengan bodywork coachbuilt akan memungkinkan klien untuk memesan mobil yang mencerminkan visi pribadi mereka.

Asisten virtual dan sopir yang didukung oleh kecerdasan buatan menawarkan perjalanan yang mudah.

Sedangkan interiornya menciptakan tempat perlindungan yang megah, dibuat dari bahan langka dan eksklusif.

Untuk dimensinya, 103EX hadir dengan ukuran dan skala - panjang 5,9 meter dan tinggi 1,6 meter - mobil ini hadir dengan ukuran yang proporsional dan indah dilihat.

Dibangun di atas platform ringan yang canggih dan ditenagai oleh train all-electric drive train, mobil ini bercirikan pemanduan sendiri (autonomous) sepenuhnya.

Akhiran EX menegaskan bahwa 103EX adalah mobil eksperimental murni, tidak pernah dijadikan untuk memasuki produksi.

Setelah debut spektakuler di London, mobil tersebut memulai tur dunia selama tiga tahun, dan kembali ke Home of Rolls-Royce di Goodwood pada 2019.