Pada masa pandemi ini, masyarakat harus bijak mengelola finansial.

Alokasi budget perlu dipertimbangkan secara matang guna memastikan biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan dan pendapatan.

Salah satu hal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan di masa pandemi adalah kecenderungan masyarakat dalam memilih kendaraan bekas untuk mobilitas sehari-hari.

Sebagian orang berpikir membeli mobil bekas untuk mobilitas sehari-hari tentu lebih untung karena menjadi solusi dari memiliki mobil dengan dana terbatas.

Terlepas dari hal tersebut, perlu diketahui bahwa meski bisa menghemat biaya, namun ada sejumlah tantangan tersendiri saat membeli mobil bekas.

Oleh karena itu, Lifepal sebagai salah satu marketplace asuransi terbesar di tanah air, membagikan lima (5) tips yang perlu diketahui sebelum membeli mobil bekas.

Berikut adalah lima tips dari Aulia Akbar CFP®, AEPP®, perencana keuangan dan Financial Educator Lifepal.

1. Cari kendaraan yang sesuai bujet dan kebutuhan

Sangat penting untuk mendapatkan kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan operasional sehari-hari, dan tentunya sesuai dengan alokasi bujet.

Sebagai contoh, misalnya kita memiliki dua pilihan yaitu mobil merek A dan merek B. Mobil A memiliki harga yang lebih tinggi daripada mobil B karena transmisinya otomatis.

Sementara alokasi bujet lebih condong untuk mobil B. Maka dari itu penting untuk bertanya ke diri sendiri dan bandingkan sesuai kebutuhan.

Sebagai contoh sederhana, apabila misalnya jarak tempuh sehari-hari tidak terlalu jauh dan pemakaian kendaraan tidak terlalu tinggi, tentunya kita dapat mempertimbangkan mengambil mobil B dengan transmisi manual.

2. Dokumen mobil harus lengkap

Membeli mobil bekas tanpa dokumentasi yang sah tentu saja sangat berisiko. Sebab, untuk mengurus dokumen-dokumen tersebut akan memakan biaya dan waktu.

Pada sisi lain, ketiadaan dokumen mobil dapat menimbulkan risiko yang lebih parah. Misalnya, penjual bisa saja mengatakan bahwa BPKB hilang.

Tapi bagaimana jadinya jika BPKB ternyata sedang dititipkan di perusahaan pembiayaan karena ada masalah kredit? Mobil yang Anda beli bisa saja ditarik oleh pihak pembiayaan atau leasing kapan pun.

Sementara itu jika BPKB ada tapi STNK yang tidak ada, maka tidak menutup kemungkinan pula pajak mobil sudah mati.

Bahkan, membeli mobil tanpa dokumen atau bodong bisa dikategorikan sebagai tindak kejahatan dimana Anda pun berpotensi terjerat Pasal 480 KUHP tentang Penadah Hasil Curian.

Oleh karena itu, perhatikan kelengkapan dari dokumen-dokumen kendaraan yang ingin Anda beli.

3. Usahakan tidak kredit

Alasannya yaitu karena pengeluaran bulanan kita bisa semakin membengkak. Cicilan mobil tentu memunculkan pengeluaran pasif yang harus dibayarkan per bulan.

Ketika mobil yang kita kredit juga membutuhkan pergantian suku cadang, maka sudah pasti pengeluaran bulanan kita membengkak.

Ada dua cara untuk mengukur kemampuan Anda dalam membeli mobil: (1) pastikan saja dana darurat Anda tidak terpakai untuk membelinya.

Dan, (2) pastikan ketika Anda membelinya secara tunai, jumlah aset lancar Anda masih di kisaran 15% hingga 20% dari kekayaan bersih.

Dana darurat adalah dana tunai simpanan yang digunakan hanya pada kondisi darurat. Maka, amat tidak bijak apabila mengorbankan dana darurat untuk membeli mobil.

Jika harus mengkredit, pastikan usia mobil bekas yang ingin dibeli masih satu tahun pemakaian. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko-risiko pergantian suku cadang di kemudian hari.

Pastikan juga cicilan perbulan tidak melebihi 35% dari pemasukan bulanan, dan total utang tertunggak Anda tidak melebihi 50% dari total nilai aset.

4. Bila Anda tidak terlalu memahami mobil, ajak pemilik ke bengkel resmi

Pengecekan kondisi mobil tentu tidak hanya dari eksterior atau penampilan luar. Interior, mesin, serta kaki-kaki juga harus diperiksa lebih lanjut.

Namun apakah Anda cukup memahami hal tersebut? Jika tidak, maka ajaklah si penjual ke bengkel resmi.

Bayarlah uang muka sebagai tanda keseriusan Anda dalam membeli mobil tersebut, dan lakukanlah general check up di bengkel resmi untuk mengetahui suku cadang mana yang harus diganti.

Laporan dari general check up tentu bisa menjadi bahan pertimbangan kita untuk melakukan negosiasi harga ke pemilik mobil.

5. Tetap lindungi dengan baik mobil bekas yang Anda beli

Besar kemungkinan mobil bekas yang Anda beli tidak dilindungi oleh asuransi mobil.

Oleh karena itulah, Anda harus memberikan perlindungan untuk mobil tersebut demi menghindari kerugian finansial atas risiko yang muncul.

Pilihlah asuransi mobil jenis comprehensive dan total lost only (TLO) sesuai dengan kebutuhan Anda.

Comprehensive bakal menanggung apapun risiko yang terjadi, termasuk lecet di bagian badan, asal sesuai dengan aturan yang berlaku.

Sedangkan TLO hanya menanggung biaya pertanggungan ketika mobil hilang atau mengalami kerusakan hingga rusak total yang nilainya mencapai 75 persen dari harga kendaraan.