Bisa dibilang tidak ada negara di dunia yang berinvestasi lebih banyak di motorsport saat ini selain Arab Saudi.

Upaya mereka akan diproyeksikan ke panggung dunia pada Desember 2021 ini saat balapan Formula 1 (F1) mencapai klimaks dengan balapan di sirkuit jalan raya di Jeddah.

F1 juga telah menandatangani kontrak jangka panjang dengan Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah F1.

Nantinya, balapan akan berlangsung di sirkuit baru yang sedang dikembangkan di Qiddiya. Arab Saudi juga telah menggelar Reli Dakar, Formula E, dan event Extreme E.

Kami pun telah berbincang dengan Menteri Olahraga Saudi, Pangeran Abdulaziz untuk menjelaskan apa tujuan Arab Saudi berinvestasi begitu banyak di motorsport.

“Ini bukan hanya motorsport, tapi mungkin motorsport yang menyedot banyak perhatian. Kami benar-benar memang berinvestasi dalam banyak olahraga di kerajaan ini,” katanya.

“Pemerintah memahami bahwa olahraga memiliki peran yang sangat penting untuk masa depan pemuda.”

“Ada 70 persen dari populasi berusia di bawah 40 tahun. Jadi, kita perlu membuat mereka aktif. Kita perlu membuat mereka lebih terlibat dalam olahraga.”

“Dan, memastikan bahwa kita melakukannya dengan cara yang benar. Pada 2017 kami memiliki 32 federasi olahraga.”

“Hari ini kami memiliki 92 federasi dan itu menunjukkan kepada Anda bahwa ada investasi besar yang terjadi di dalam kerajaan.”

Pangeran Abdulaziz

Ini juga bagian dari strategi Visi 2030 untuk negara tersebut dengan berinvestasi dalam olahraga dan meningkatkan standar kompetisi ke tingkat internasional.

Sehingga, atlet Saudi dapat belajar dari atlet internasional dan meningkatkan level mereka di masa depan.

Motorsport telah memberikan contoh awal dengan kompetisi Piala Dunia FIA Baja Cross Country, di mana negara tersebut telah memenangkan beberapa gelar pembalap.

Termasuk kategori T3, yang dimenangkan oleh pembalap wanita Saudi, Dania Akeel tahun lalu. Dia pun akan berlaga di Reli Dakar 2022.

“Empat tahun lalu, perempuan tidak diizinkan mengemudi di Arab Saudi, jadi Anda bisa melihat bahwa perkembangannya,” ujarnya.

“Ini tentang liveability, ini tentang memberikan kesempatan bagi para pemuda, ini tentang hadir di arena internasional.”

Namun, dengan semakin menonjolnya di panggung global, muncul pengawasan yang lebih besar terhadap negara dan dalam beberapa pekan ke depan.

Ini akan menjadi fokus ketika komunitas F1 tiba di Arab Saudi dengan pesan keadilan sosial #WeRaceAsOne. Lalu, bagaimana mereka akan menerima itu?

“Semua orang diterima di negara ini. Kami memiliki budaya dan kebiasaan yang dimiliki negara lain dan kami menghormatinya di tempat lain,” ucap Pangeran Abdulaziz.

“Kami pasti menantikan untuk mengadakan lebih banyak acara di masa depan dan kami ingin menyambut semua orang dari seluruh dunia untuk datang.

“Mengunjungi Arab Saudi dan melihat Arab Saudi apa adanya. Semua orang dipersilakan. Kami menghormati semua orang.”

“Dan, kami harus menunjukkan bahwa itu benar-benar untuk semua orang dan memastikan bahwa kami mewujudkannya.

“Semoga setiap orang yang datang dan menghadiri perlombaan ini, mengalami sesuatu yang berbeda dari tempat lain.”

Dania Akeela

Ini juga bagian dari strategi Visi 2030 untuk negara tersebut dengan berinvestasi dalam olahraga dan meningkatkan standar kompetisi ke tingkat internasional.

Sehingga, atlet Saudi dapat belajar dari atlet internasional dan meningkatkan level mereka di masa depan.

Motorsport telah memberikan contoh awal dengan kompetisi Piala Dunia FIA Baja Cross Country, di mana negara tersebut telah memenangkan beberapa gelar pembalap.

Termasuk kategori T3, yang dimenangkan oleh pembalap wanita Saudi, Dania Akeel tahun lalu. Dia pun akan berlaga di Reli Dakar 2022.

“Empat tahun lalu, perempuan tidak diizinkan mengemudi di Arab Saudi, jadi Anda bisa melihat bahwa perkembangannya,” ujarnya.

“Ini tentang liveability, ini tentang memberikan kesempatan bagi para pemuda, ini tentang hadir di arena internasional.”

Namun, dengan semakin menonjolnya di panggung global, muncul pengawasan yang lebih besar terhadap negara dan dalam beberapa pekan ke depan.

Ini akan menjadi fokus ketika komunitas F1 tiba di Arab Saudi dengan pesan keadilan sosial #WeRaceAsOne. Lalu, bagaimana mereka akan menerima itu?

“Semua orang diterima di negara ini. Kami memiliki budaya dan kebiasaan yang dimiliki negara lain dan kami menghormatinya di tempat lain,” ucap Pangeran Abdulaziz.

“Kami pasti menantikan untuk mengadakan lebih banyak acara di masa depan dan kami ingin menyambut semua orang dari seluruh dunia untuk datang.

Galeri: Kia Forte 2022