Rifat Sungkar beberapa pekan lalu menjajal trek Pertamina Mandalika International Street Circuit. Pengalaman tersebut dibagikannya melalui sebuah kanal Youtube.

Setelah menjajal sirkuit baru yang akhir pekan ini menggelar seri terakhir balapan WSBK 2021, Rifat pun sempat menghadiri Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di ICE BSD, Tangerang, yang digelar 11-21 November 2021.

Kehadiran Rifat di ICE jelas dimanfaatkan oleh Motor1 Indonesia untuk berbincang-bincang santai dengan pereli yang juga Wakil Ketua Umum IMI ini.

Saat ditemui di ICE, Jumat (12/11/2021), pembalap yang pernah tampil dalam WRC ini tampak sangat ceria dan antusias saat membahas soal industri otomotif Indonesia yang kembali bangkit.

Berikut wawancara singkat Motor1 Indonesia dengan juara nasional reli berusia 43 tahun itu.

Bagaimana Anda menilai pelaksanaan GIIAS kali ini?

Habis gelap terbitlah terang. Katanya kalau habis badai, mataharinya biasanya paling bagus. Jadi setelah pandemi, ini (pelaksanaan GIIAS) jadi suatu kemajuan yang membuktikan bahwa orang Indonesia berkomitmen untuk memberantas covid-19. Meski negara kita sempat mendapat celaan, ternyata kita bisa mengantisipasi dan menghadapinya lebih baik dari negara lain.

Bagaimana GIIAS dari sudut pandang otomotif?

Industri otomotif sangat terpukul sekali dengan adanya ini (pandemi) dan keputusan untuk menggelar GIIAS adalah titik terang untuk kita maju lagi.

Rifat Sungkar Wakil Ketua Umum IMI

Anda sempat menjajal Sirkuit Mandalika. Bagaimana di sana?

Pokoknya, pesan pesimistis itu sangat amat ada dan saya berangkat ke sana (Mandalika) pun dengan perasaan yang cukup pesimistis. Dengan artian, saya berpikir di sana masih berantakanlah, segala macam (yang tak sesuai).

Saat sampai di sana, semuanya (pesimistis) patah. Semuanya berbeda, mereka membuat itu (Sirkuit Mandalika) serius sekali. BUMN bekerja dengan sangat luar biasa lewat ITDC-nya dan saya sendiri juga kalau ada kesempatan akan datang sendiri ke sana.

Apakah akan menonton WSBK akhir pekan ini?

Ada GIIAS, jadi saya belum tahu. Jika saya bisa dibelah dua (Rifat tertawa).

Bagaimana dengan MotoGP tahun depan. Apakah akan menonton?

Pasti menonton.

Sekarang sebagai seorang pereli. Bagaimana Anda menilai reli di Indonesia saat ini?

(Reli) berada di titik yang sangat baik sekali. Sebelum saya jadi Waketum IMI, saya sebagai Ketua Komisi Reli Indonesia. (Reli) dari keterpurukan yang luar biasa, akhirnya banyak regulasi yang kita rubah untuk menjemput bola, bukan jual mahal di atas. Tetapi juga mengetahui kemauan dan kemampuan kita ada di mana. Hari ini saya habis reli, besok juga, dan saya akan fight untuk jadi juara.