Mobil listrik mungkin dianggap sebagai sesuatu yang baru dan terdengar “wah” bagi sebagian orang. Namun, sebenarnya mobil listrik sudah berada di jalanan selama lebih dari satu abad sejak 1890-an hingga 2020-an.

Walaupun saat ini kepercayaan pada elektrifikasi mulai populer, awal mula kemunculan mobil listrik atau EV sudah muncul sejak abad ke-19.

Bahkan mencapai puncaknya pada saat itu, di mana 33 persen dari semua kendaraan di jalanan sebelum Perang Dunia I adalah EV.

Namun, setelah adopsi mobil mesin pembakaran internal (ICE) secara massal, penjualan mobil bertenaga bensin pun makin melonjak melampaui mobil listrik.

Hngga kemudian pada era 1990-an, EV comeback dan mulai diproduksi lagi secara massal. Maka dari sanalah, mobil listrik mulai terwujud menjadi yang kita kenal sekarang.

Akhir 1800-an dan Awal 1900-an

Pada akhir 1800-an, mobil listrik seperti Baker Motor Vehicles dan Detriot Electric adalah merek-merek yang terkemuka.

Dalam era tersebut, konsumen menganggap EV sebagai pilihan yang lebih menarik dibandingkan dengan kendaraan bermesin ICE di kota-kota.

Sebab, asap knalpot yang dianggap berbahaya, serta dengan mobil listrik pengalaman berkendara dianggap jauh lebih mudah.

EV generasi awal ini menggunakan baterai asam timbal, dan sebagian besar pengisian baterai dilakukan di rumah.

Pelajaran Sejarah: Asal Mobil Listrik Dan Kemajuan

Namun, dengan mobil bertenaga bensin jadi pilihan yang lebih umum, khususnya dengan jalur perakitan pertama dari Henry Ford, mobil bensin dapat dengan mudah memecundangi kendaraan listrik.

Selama beberapa dekade berikutnya, nasib EV menjadi tidak jelas.

Akhir 1900-an

Setelah krisis bensin nasional dan pembentukan California Air Resource Board (CARB) oleh gubernur Reagan, gagasan membangun kembali mobil listrik muncul lagi.

Pada 1990-an, General Motors merilis coupe listrik EV1 yang terkenal walapun hanya bisa disewa.

EV1 generasi awal menggunakan motor induksi 137 tenaga kuda dan baterai asam timbal 18,7 kWh yang menurut EPA, memiliki jangkauan 128 km per sekali isi daya full.

Untuk zamannya, jangkauan sejauh 128 km sudah termasuk baik. Tetapi baterai asam timbal datang dengan kelemahan signifikan, yakni mengenai efek memori-nya.

Citation IV Concept Inspires GM EV1- Video

Model dengan versi terbarunya diproduksi dengan paket NiMH 26,4 kWh, memberikan lebih dari 225 km dengan sekali pengisian daya.

Bahkan dengan baterai yang lebih besar, EV1 masih memiliki berat kurang dari 3.000 lbs (1.360 kg), dan hasilnya, rasio power-to-weight EV1 lebih tinggi daripada Chevrolet Volt Generasi ke-2.

Ketika EV1 menjadi proyek yang paling menonjol, kendaraan listrik lain juga ikutan muncul karena meningkatnya tekanan dari CARB.

Beberapa contoh menarik terdiri dari Ford Ranger EV, Toyota RAV4 EV, dan Nissan Altra yang menjadi mobil listrik pertama yang menggunakan paket baterai lithium-ion.  

Ford Ranger EV (source: Wikipedia)

Walaupun mobil-mobil tersebut revolusioner untuk zamannya, mereka berumur pendek.

Setelah pengembalian persyaratan CARB, pembuat mobil memutuskan berhenti memproduksi EV mereka karena biaya yang signifikan dalam domain manufaktur.

2000-an dan 2010-an

Ketika pembuat mobil yang lama memindahkan asset-aset mereka dari fase EV, sebuah startup kecil (yang kelak jadi besar) di Silicon Valley, California, baru saja memulai ceritanya.

Pada tahun 2008, Tesla merilis EV pertama dengan jangkauan sejauh 322+ km yang disebut "Roadster."

Tesla Roadster dibanderol hanya di bawah 100.000 dolar AS (setara Rp1,42 miliar) dan bisa berakselerasi hingga 100 km/jam dalam tempo sekitar empat detik.

Tidak seperti hampir setiap mobil-mobil listrik sebelumnya, Tesla Roadster ini memiliki bentuk sporty, keren, serta performa yang cepat.

Next-Generation Tesla Roadster Coming In 4 Years

Dua tahun kemudian, Nissan memperkenalkan Nissan Leaf, mobil listrik revolusioner lainnya pada saat itu.

Walaupun bentuk bodi Leaf ini tidak sekeren punya Tesla, Nissan Leaf dicap sebagai mobil listrik harian yang sangat praktis.

Harganya hanya 25.000 dolar AS (setara Rp356,8 juta) dengan kredit pajak federal di AS dan bisa meempuh perjalanan sejauh 117 km.

Pada bulan Desember 2016, Chevrolet memulai pengiriman mobil listrik jarak jauh pertama dengan harga terjangkau, yakni Chevrolet Bolt EV.

Mobil ini hanya dibanderol 30.000 dolar AS (setara Rp428,2 juta), sudah termasuk kredit pajak federal di AS. Tetapi, yang lebih penting, mobil itu bisa berjalan sejauh 383 km dalam sekali isi daya.

2017 Chevrolet Bolt EV black mountains

Pada tahun yang sama, Tesla meluncurkan sedan kompak Tesla Model 3, yang dirilis ke publik satu tahun kemudian.

Tesla Model 3 memiliki target harga 35.000 dolar AS (setara Rp500 juta).

Tesla secara singkat memperkenalkan varian seharga 35.000 dolar AS (setara Rp500 juta) sebagai varian pesanan khusus pada tahun 2019.

Terlepas dari itu, trim teratas dapat dengan mudah bepergian sejauh 482+ km dan memiliki angka performa yang benar-benar luar biasa.

Terlepas dari harganya, Tesla Model 3 dengan mudah menjadi mobil listrik baru terlaris tahun 2010-an, hanya untuk digantikan oleh Tesla Model Y

2020 dan Seterusnya

Jika ada sesuatu yang bisa dipelajari tentang kemajuan revolusi mobil listrik, yakni adalah bahwa teknologi berkembang begitu cepat.

Sepuluh tahun yang lalu, dengan 35.000 dolar AS (setara Rp500 juta) Anda bisa membeli sebuah Nissan Leaf yang dipilih dengan baik, dengan jangkauan sekitar 117 km dan output 107 tenaga kuda.

Hari ini, Anda dapat memesan Chevrolet Bolt EUV dengan jangkauan 398 km dan output 200 tenaga kuda dengan harga yang sama.

Tahun 2020 dan 2021 telah membuktikan diri sebagai dua tahun yang sangat penting untuk pengadopsian kendaraan listrik.

Dalam jangka waktu tersebut, Tesla mengeluarkan Tesla Model Y, kemudian Ford memproduksi Mustang Mach-e, serta Volkswagen dengan VW ID.4-nya.

Semua EV tersebut menyediakan jangkauan atau jarak tempuh lebih dari 322 km sekali isi daya. Bahkan beberapa di antaranya, seperti Tesla Model Y, dapat melaju sejauh 531 km.

Para perusahaan OEM (Original Equipment Manufactur) ini sudah membuat langkah besar untuk memajukan kendaraan listrik.

Sebab, yang mereka produksi adalah beberapa crossover listrik mainstream yang sangat diinginkan dan dibangun dari awal.

Persaingan industri mengarah ke makin banyak pilihan, dan ini semua barulah sebuah permulaan.

*Artikel ini dibuat oleh Mikhael Partogi Tambunan yang sedang menjalani magang.

Galeri: 12 Mobil Listrik Tercepat di Dunia