Suksesi telah terjadi di FIA, otorita otomotif dunia, di mana Jean Todt akhirnya turun takhta setelah 12 tahun berkuasa sebagai presiden atau tiga periode menjabat.
Penggantinya adalah Mohammed Bin Sulayem, mantan pembalap dan juga miliuner berusia 60 tahun.
Mohammed Bin Sulayem akan menjabat sebagai Presiden FIA untuk empat tahun ke depan dan akan berjuang untuk mewujudkan apa yang telah dia kampanyekan.
Tak lain adalah ingin menciptakan ekosistem balap yang lebih baik dan terjangkau untuk pembalap muda dan pemula.
Bin Sulayem memenangkan Kejuaraan Reli Timur Tengah sebanyak 14 kali dan menjadi orang Arab pertama yang terpilih menjadi anggota Dewan Olahraga Motor Dunia FIA.
Sebelumnya, dia juga menjabat sebagai wakil presiden olahraga dari entitas induk olahraga motor internasional itu.
Galeri: Koleksi Mobil Mohammed Bin Sulayem
Seperti yang disebutkan, Bin Sulayem adalah seorang miliuner Arab. Istilah sekarang Sultan yang menggambarkan orang dengan kekayaan luar biasa.
Pastinya, Bin Sulayem pun menyukai mobil dan memiliki koleksi mobil kelas atas yang mengesankan di garasinya di Dubai, kota tempat tinggalnya.
Tempat kerjanya di FIA berada di Paris, kota yang dia cintai dan dia akan terbang setiap hari dengan jet pribadinya jika perlu.
Koleksi mobil Bin Sulayem memang luar biasa. Sebut saja, Ferrari Enzo, Ferrari F40, dan Ferrari F50.
Lalu, ada pula Mercedes-Benz CLK GTR AMG, Mercedes SLR, Porsche Carrera GT, Porsche 911 GT1, dan Jaguar XJ220.
Tak ketinggalan Bugatti Veyron SS, McLaren P1, Koenigsegg Argera RS, dan Pagani Zonda. Koleksi Bos FIA baru ini diperkirakan mencapai 150 juta dolar AS (sekitar Rp2,1 triliun).
Pada 2009, ada pameran otomotif di Dubai. Bin Sulayem pun dengan senang hati mengendarai mobil Formula 1 Renault R28.
Itu mobil Formula 1 yang dipacu Fernando Alonso, Nelson Piquet Jr, dan Romain Grosjean di musim 2009.
Sayang, petualangan Bin Sulayem duduk di kokpit mobil F1 sangatlah pendek. Bin Sulayem kehilangan kendali yang akhirnya menabrak dinding sirkuit saat ingin menyalip Ford GT.
Jika dia harus mengganti kerusakan itu, rasanya pun tak masalah meski tetap terbilang sangat mahal.
Baca juga: