Iklan mobil di Prancis akan terlihat sedikit berbeda mulai Maret 2021 ini. Sebab, negara Eropa tersebut baru-baru ini mengesahkan undang-undang baru.
Undang-undang itu mengharuskan pembuat mobil untuk mengiklankan moda transportasi alternatif dalam iklan mereka untuk membantu upaya negara tersebut mengurangi polusi dan emisi.
Prancis mengizinkan pembuat mobil untuk memilih salah satu dari tiga pesan iklan yang menyarankan moda transportasi ramah lingkungan.
Ketiganya adalah: "Pertimbangkan carpooling," "Untuk penggunaan sehari-hari, gunakan transportasi umum," atau "Untuk perjalanan singkat, pilihlah berjalan kaki atau bersepeda,"
Mengutip dari France 24 melalui Agence France-Presse (AFP), undang-undang tersebut mencakup iklan untuk TV, media cetak, radio, dan internet.
Bahkan iklan itu memiliki tagar sendiri "#SeDeplacerMoinsPolluer" (Bergerak dan Kurangi Polusi). Iklan mobil juga harus menyertakan kelas emisi kendaraan.
Berita tersebut juga mencatat bahwa pembuat mobil seperti Hyundai dan Volkswagen (VW) siap untuk mematuhi hukum.
VW mengatakan kepada AFP bahwa mereka akan mencari cara terbaik untuk mematuhi undang-undang baru dengan biro iklannya.
Kegagalan untuk mengikuti hukum tersebut dapat mengakibatkan hukuman denda yang fantastis, hingga 50.000 euro (56.444 dolar AS atau Rp810 juta dengan nilai tukar saat ini).
Undang-undang baru mulai berlaku pada 1 Maret 2022, dan merupakan undang-undang terbaru dari negara tersebut yang mengatur soal mobil.
Tahun lalu, Prancis memberlakukan pajak baru mengenai pemborosan bensin pada SUV, selain undang-undang yang akan melarang mobil tertentu dari pusat kota.
Negara ini juga memberlakukan undang-undang yang akan melarang mobil tertentu yang mencemari sejumlah tertentu karbondioksida mulai tahun 2028.
Kota-kota dan negara-negara di seluruh dunia memberlakukan undang-undang dan peraturan baru yang dirancang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan polutan lainnya.
Inggris membuat langkah pada tahun 2020 untuk melarang penjualan mobil bensin dan diesel baru di negara itu mulai tahun 2030, dengan model hybrid mengalami nasib yang sama pada 2035.
Pembuat mobil kemungkinan harus bersaing dengan undang-undang yang bertentangan dalam berbagai pasar, baik sebagai perusahaan maupun negara.
Ini merupakan bagian dari transisi ke kendaraan listrik dan moda transportasi ramah lingkungan lainnya.