Baru-baru ini, tepatnya Jumat (20/5/2022) lalu, pengembang properti Sinar Mas Land bekerja sama dengan Mitsubishi Corporation, memperkenalkan kendaraan listrik otonom di BSD City, Tangerang, Banten.

Berdasarkan informasi dari Sinar Mas Land, kendaraan listrik otonom ini memiliki merek dagang Navya varian Arma.

Kendaraan yang memiliki tampilan depan dan belakang serupa ini untuk sementara dioperasikan di dua titik lokasi, yakni Q Big BSD City dan kawasan BSD Green Office Park.

Pada Sabtu (21/5/2022) siang, Motor1.com Indonesia berkesempatan menumpang Navya Arma bersama beberapa jurnalis lainnya.

Sebelum masuk, ada beberepa persyaratan yang harus dipenuhi. Di antaranya mengunduh aplikasi One Smile, dan mengisi beberapa pertanyaan terlebih dahulu melalui aplikasi tersebut.

Setelah itu akan muncul barcode yang bisa mengeluarkan tiket secara gratis. Tiket itulah yang menjadi akses untuk menaiki Navya Arma ini.

Kendaraan Listrik Otonom Navya Arma tampak samping
Kendaraan Listrik Otonom Navya Arma tampak samping dengan pintu terbuka.

Rute perjalanan memang hanya seputaran Q Big BSD City dan berlangsung sekitar 15 menit, namun itu sudah cukup untuk membuat impresi.

Awalnya ada sedikit keraguan apakah kendaraan listrik ini bisa berjalan dengan aman tanpa adanya sopir. Hanya ada seorang operator yang mengawasi jalannya Navya Arma tersebut.

Tapi, setelah masuk dan merasakan sendiri, kekhawatiran tersebut langsung sirna. Sensornya berjalan dengan sangat baik.

Ketika ada kendaraan lain mengerem di depan, Navya Arma juga otomotis mengerem dengan jarak tertentu. Hanya memang, remnya sangat pakem hingga badan seluruh penumpang ikut bergoyang.

Mobil ini berjalan tidak terlalu cepat, maksimal hanya 20 kilometer per jam. Menurut keterangan dari operator, Navya Arma bisa menempuh jarak 100 kilometer per sekali isi daya.

Pada bagian atas juga terdapat layar yang memperlihatkan situasi di sekeliling kendaraan tersebut. Selama perjalanan, Navya Arma berhenti di tiga stasiun pemberhentian sebelum kembali ke tempat semula.

Namun, karena belum berlaku untuk umum, tidak satu pun penumpang lain yang diangkut selain mereka yang naik pada stasiun pemberhentian pertama.

Tampilan depan Navya Arma sama dengan tampilan belakang.
Tampilan depan Navya Arma sama dengan tampilan belakang.

Mengenai impresi saat menaiki kendaraan produksi Mitsubishi Corporation ini, sejak awal kesan pertama yang terasa adalah kecanggihannya.

Betapa tidak, Navya Arma merupakan kendaraan full otonom alias tanpa awak, namun bisa berjalan dengan baik melalui sensor-sensor dan program-programnya.

Namun demikian, kendaraan ini tidak akan selamanya berada di BSD, karena ini hanya uji coba dan untuk memperkenalkan kendaraan otonom kepada masyarakat Indonesia.

Dalam waktu beberapa pekan ke depan kendaraan ini akan dikembalikan ke Jepang.

Menurut operator, Navya Arma termasuk salah satu kendaraan listrik yang diproyeksikan untuk transportasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Navya Arma memiliki penggerak listrik dan battery pack berkapasitas 33 kWh yang dapat bertahan selama 9 jam.

Kendaraan listrik itu berdimensi 4,7 m x 2,1 m dengan kapasitas penumpang 15 orang, dengan formasi 11 duduk dan 4 berdiri.

Galeri: Uji Coba Kendaraan Listrik Otonom Navya Arma di BSD

Navya Arma dilengkapi dengan beragam sensor mulai dari pemanfaatan GPS (Global Positioning System), sensor LIDAR (Light Radar) yang digabungkan dengan kamera resolusi tinggi untuk big data analysis.

Kemudian akan diproses oleh komputer yang memiliki spesifikasi tinggi tertanam di dalam mobil.

Transportasi listrik tanpa awak ini mempunyai kemampuan akselerasi, navigasi, hingga dapat mendeteksi kondisi lingkungan di sekitarnya, termasuk menghindari halangan dan melakukan pemberhentian secara otonom.