Merawat kendaraan bukan hanya membawa kendaraan ke bengkel sesuai dengan panduan manual book kendaraan. Tapi juga harus bisa memperlakukan kendaraan dengan baik dan benar.

Contoh sederhana, melakukan pengecekan kondisi ban kendaraan secara rutin, memeriksa air pembersih kaca, atau mencuci kendaraan dengan bahan pencuci berkualitas.

Sayangnya, banyak pengemudi pemula yang tidak menyadari hal tersebut. Mereka tahunya hanya memakai kendaraan dan jarang memperhatikan hal-hal yang dianggap sepele tapi penting, termasuk juga dalam berkendara.

National Sales Manager PCR (Passenger Car Radial) PT Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono menghimbau para pengemudi pemula untuk memperhatikan tata cara mengemudi yang baik dan benar.

“Minimnya pengalaman berkendara membuat pengemudi pemula cenderung melakukan kesalahan-kesalahan yang memperpendek usia pakai komponen mobil dan beresiko membahayakan diri sendiri dan orang lain,” jelas Apri.

Adapun Hankook telah merangkum lima kesalahan umum pada pengemudi pemula roda empat saat berkendara, seperti yang dijelaskan di bawah ini.

Pertama, bagi pemilik kendaraan transmisi manual, masih ada yang kurang memahami sistem kopling.

Terlalu lama menekan kopling dapat mempercepat keausan pada release bearing dan pelat kopling.

Oleh sebab itu, lepaskan kaki dari pedal kopling setelah proses memindahkan gigi transmisi. Apri mengingatkan, menahan setengah pedal kopling akan membuat kampas kopling cepat habis.

Kedua, memasukkan gigi pada mobil transmisi manual saat parkir, terutama dalam waktu lama. Banyak pengendara yang menganggap cara ini ampuh menahan mobil agar tidak bergerak.

Padahal, langkah ini keliru karena ada kecenderungan kendaraan lompat saat mesin dinyalakan.

Apalagi saat parkir di turunan atau tanjakan akan membuat kendaraan lebih rawan bergerak di luar kendali sehingga mengakibatkan kecelakaan.

Ketiga, menjadikan tuas persneling sebagai hand rest atau tempat tangan beristirahat.

Tuas persneling yang sering dijadikan hand rest berpotensi menurunkan konsentrasi pengemudi saat berkendara dan bisa merusak komponen persneling tersebut.

Terlebih, tuas persneling ini memiliki sistem mekanis di bawahnya sehingga menaruh tangan kiri di atasnya bisa memberikan tekanan pada sistem tersebut.

Kesalahan keempat sering dilakukan pengguna mobil matik, seperti kebiasaan mempertahankan posisi mode D pada saat tanjakan.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan mesin harus bekerja lebih keras, bahkan dapat mengalami kehilangan tenaga mesin (loss power).

Pengemudi bisa merubah transisi menjadi mode D1 atau D2 agar memudahkan mobil melaju saat di tanjakan.

Terakhir, pengemudi pemula sering mengabaikan kondisi mobil karena mengira mobil yang masih baru akan selalu memiliki kondisi prima.

Padahal pengendara harus melakukan servis secara berkala, paling tidak setiap 6 bulan sekali untuk mengecek ataupun mengganti komponen mobil, salah satunya ban.

Ban merupakan komponen penting kendaraan karena berfungsi menyangga beban, meneruskan fungsi kemudi memberikan gaya dorong, serta membantu saat pengereman dan meredam getaran dari permukaan jalan.

Pemilihan ban harus sesuai dengan kebutuhan agar kenyamanan dan keselamatan berkendara dapat dipenuhi.