Tak banyak yang tahu bahwa Ahmad Jayadi pernah satu lintasan bersama Valentino Rossi di Sirkuit Sentul, Bogor.

Ya, pada 1996 dan 1997, dia terpilih mewakili Yamaha Racing Team Indonesia di Kejuaraan Dunia 125cc sebagai pembalap wildcard.

Untuk balapan pertama, Jayadi finis di posisi ke-21, sementara Rossi - yang kala itu seorang debutan - menyelesaikan lomba di P11.

Tahun berikutnya, Rossi tampil sebagai pemenang di Sentul, sedangkan Jayadi bernasib sial terjatuh di R3.

Kisah ini diungkap kembali oleh Ahmad Jayadi saat berbincang dengan host M. Wahab dalam program Obrolan Garasi di kanal YouTube Motor1com Indonesia.

Satu penggalan menarik, ada saat di mana Jayadi diundang ke Sirkuit Mandalika jelang penyelenggaraan MotoGP, Maret lalu.

Panitia mengadakan kuis spontan untuk menanyakan siapa pembalap asal Indonesia yang pernah bertarung di balapan dunia melawan Valentino Rossi, dan yang menjawab benar cuma satu orang!

Itupun, ketika ditanya seperti apa wajah sang pembalap, dia tak tahu. Padahal, Ahmad Jayadi ada bersama mereka pada saat itu.

Akhirnya, semua membuka situs pencarian di smartphone masing-masing, kemudian mencocokkan wajah Ahmad Jayadi yang ada di hadapan mereka dan yang ditemukan via Google.

Setelah yakin, barulah satu persatu antri untuk minta foto bersama pembalap sepeda motor legendaris Indonesia tersebut.

"Lucu dan seru, sih, kalau diingat-ingat lagi," kata Jayadi, yang dikenal sebagai salah satu road racer terbaik di tanah air.

Lalu, bagaimana perjalanan pria asal Pondok Gede, Bekasi ini hingga mampu eksis di kancah balap motor domestik dan mancanegara?

Ternyata, semua berawal dari kesukaannya bermain sepeda semasa kecil, terutama BMX.

Sampai pada suatu hari, dia mulai menjajal sepeda motor karena seringkali mengunjungi bengkel milik teman.

Sejak itu, Jayadi pelan-pelan ikut balapan resmi, dengan pengalaman pertamanya adalah di Yamaha Sunday Race, Ancol.

"Tiga kali balapan, bapak belum mau menonton karena marah dan tidak setuju. Baru kali keempat beliau ikut. Saat itu 1993, saya masih 14-15 tahun, kelas dua SMP,” tutur Jayadi.

Penasaran seperti apa langkah Ahmad Jayadi selanjutnya, dan bagaimana pengalamannya selama aktif balapan, sebelum akhirnya gantung helm?

Silakan tonton video yang kami sematkan pada bagian atas artikel, dan jangan lupa subscribe kanal YouTube Motor1com Indonesia.