Belum lama meluncur, Hyundai Ioniq Electric langsung mendapat respon positif. Bahkan, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil berencana menjadikan mobil ramah lingkungan ini sebagai mobil dinas.

Pekan lalu, Ridwan Kamil telah test drive Ioniq Electric dengan melakukan perjalanan Bandung-Garut-Bandung.

"Saya mencoba mobil listrik Bandung-Garut-Bandung dengan lancar baik datar mau pun di tanjakan nagreg," kata Ridwan Kamil dalam akun Instagram.

"Performa mobil listrik ini, tak ada bedanya dengan mobil konvensional. Bedanya, Tidak ada suara dan tidak harus ke SPBU," ia menambahkan.

"Hyundai Ioniq Electric merupakan mobil listrik di Indonesia yang rencananya memang saya akan gunakan untuk kedinasan. Sekarang sudah saatnya kita beralih ke semua yang sifatnya elektrik."

Dalam keterangan unggahannya, pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan Hyundai adalah salah satu produsen mobil yang akan investasi senilai Rp21 triliun di Karawang, Jabar, untuk memproduksi massal mobil listrik.

Langkah produsen mobil asal Korea Selatan ini juga diharapkan dapat diikuti oleh produsen-produsen lain untuk berinvestasi di Tanah Air.

"Tesla mungkin akan menyusul hadir berinvestasi di Indonesia," Ridwan Kamil menuturkan.

Galeri: Hyundai Ioniq Electric

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) secara resmi meluncurkan 2 kendaraan listrik andalannya untuk pasar Indonesia, Jumat (6/11/2020).

Selain Ioniq Electric, Hyundai juga merilis Kona Electric. Keduanya menggunakan sumber tenaga listrik dari baterai.

Menjawab pernyataan Ridan Kamil, Director of Sales HMID, Erwin DJ, menuturkan Ridwan Kamil memiliki beberapa pertimbangan sehingga berkeinginan membeli mobil listrik untuk jadi kendaraan dinas Pemprov Jabar.

"Kalau kami lihat pernyataan pak Ridwan Kamil itu pertimbangannya karena efisiensi. Karena  kalau dengan elektrik vehicle, pemakaian 300 km hanya menghabiskan dana Rp50 ribu, jadi lebih irit kalau digunakan," kata Erwin.

 

Ia mengatakan, Pemprov Jawa Barat hingga saat ini belum melakukan konfirmasi terkait berapa unit mobil listrik yang dipesan.

Lebih lanjut Erwin menjelaskan, pihaknya siap menerima pemesanan baik secara flee maupun perseorangan.

"Pada prinsipnya kami siap menerima pesanan. Karena target kami tidak hanya perseorangan, tapi juga semuanya termasuk pembelian fleet," ia menuturkan.