Mobil listrik sudah banyak sekali dibahas tapi bagaimana dengan motor listrik. Logikanya, motor listrik pun jadi keniscayaan di masa depan.

Pada 2018, Yamaha e-Vino sudah terdengar tapi tak ketahuan rimbanya hingga sekarang. Namun, pada 14 Oktober 2020, Yamaha e-Vino tampil perdana ke hadapan publik.

Yamaha E-Vino Right Side White Angle
Yamaha E-Vino Display

Tanpa baterai, bobotnya hanya 68 kilogram. Bahkan, jika sudah dipasangkan baterai pun hanya bertambah 6 kilogram.

Total, 76 kilogram. Bobot itu setara dengan petinju profesional kelas menengah. Yamaha e-Vino bisa ringan lantaran tak ada mesin bensing yang bobotnya lumayan.

Galeri: Yamaha e-Vino Harganya Rp 35,7 Juta

 

Ini cocok untuk mereka yang belum pernah mengendarai motor jenis skuter. Baterai yang dipakai jenisnya lithium 50V.

Jangan harap bisa turing pakai motor ini. Soalnya, jarak tempuh Yamaha e-Vino dengan baterai terisi penuh hanya 29 kilometer.

Yamaha Electric Scooter Patent Left Side

Jika bawa baterai cadangan, ya kali dua saja. Jadinya, 58 kilometer. Artinya, ada tambahan beban 6 kilogram lagi yaitu baterai cadangan itu tadi.

Itu kira-kira jarak Jakarta-Bogor non tol. Artinya, di jalan harus sekali berhenti untuk ganti baterai.

Untuk pengisian daya, kira-kira tiga jam. Ini merujuk pada daya listrik standar rumah-rumah di Jepang. Jika dipakai untuk jarak sangat dekat, motor ini sangat ekonomis.

Ada dua mode di motor ini. Standar dan boost untuk tanjakan. Saat memakai boost, durasinya hanya 30 detik.

Ada subsidi di Jepang

Sayang, tak dijelaskan apakah itu ikut menyedot daya pada baterainya. Logikanya iya sih. Di Jepang harganya sekitar 259.600 yen atau sekitar Rp 35,7 juta.

Ada subsidi dari pemerintah Jepang bagi mereka yang ingin membeli motor listrik. Jika memenuhi syarat, subsidinya Rp 3,5 juta. Lumayan!

Sayang, Yamaha hanya melansir motor ini di Jepang. Padahal, jika dijual di beberapa negara lain di Asia, peminatnya pasti sangat tinggi.