Motor legendaris Jawa mencatat penjualan yang mengagumkan selama 12 bulan terakhir. Pandemi ternyata tidak menyurutkan pencinta motor untuk memiliki motor retro modern ini.

Pada November 2020, Classic Legends, perusahaan India yang mengurus produksi dan pemasaran Jawa mengumumkan telah menjual 50.000 unit Jawa selama 12 bulan terakhir.

"Sebagai pemain baru di pasar sepeda motor India, kami bangga dengan apa yang telah kami capai dalam waktu yang singkat," ujar Ashish Singh Joshi, CEO Classic Legends.

"Sebagai perusahaan baru, Classic Legends telah menyiapkan fasilitas produksi skala penuh untuk mendukung ketiga model yang kami miliki."

"Kami juga terus membangun jaringan penjualan dan meningkatkan semua operasi kami secara konstan untuk memenuhi permintaan pelanggan," ujarnya.

Lebih lanjut, Joshi mengatakan, tiga modelnya yaitu tipe Jawa, Forty Two, dan Perak telah mendapat respon positif.

Classic Legends menargetkan jumlah yang sama (50.000 unit) untuk penjualan motor periode berikutnya. Potensi ini bisa tercapai karena Jawa saat ini sedang melakukan ekspansi ke Eropa.

Pada 2018, Jawa dihidupkan kembali di India oleh Mahindra & Mahindra. Di sana, Jawa diproduksi dan dijual oleh Classic Legends yang merupakan anak perusahaan Mahindra Group.

Jawa sendiri berasal dari negara Ceko. Pada 1929, Frantisek Janecek seorang insinyur asal Ceko membeli perusahaan sepeda motor Wanderer dari Winklhofer & Jaenicke.

Janecek kemudian membuat motor baru yang diberi nama Jawa, singkatan dari Janecek-Wanderer. Produk pertama yang diluncurkan adalah Jawa 500 OHV.

Nama Jawa populer di Eropa hingga era 40-an. Namun meredup setelah sang pendiri wafat. Pada era 50-an Jawa diperkenalkan di India dan menjadi populer.

Namun kerja sama India dengan Ceko selesai di era 60-an. Era 90-an, Jawa benar-benar tenggelam hingga pada 2018 brand Jawa dihidupkan oleh Mahindra dengan membangun pabrik di Pritampur.