Mendengar merek Suzuki Jimny, banyak yang membayangkan sebuah mobil jeep kecil legendaris yang pernah berjaya pada era 1980 hingga 1990-an silam.

Tidak heran, karena model Suzuki Jimny memang tidak terlalu cepat dalam berevolusi dan saat ini baru memasuki generasi keempat.

Meski demikian, penampilan generasi terbaru, Suzuki Jimny LCV 2020, tentunya sudah jauh berbeda dibanding para pendahulunya.

Bahkan, untuk pasar Eropa, generasi terbaru mobil asal Jepang tersebut dijadikan kendaraan komersial.

Sejak Januari 2020 lalu di Eropa sudah terdengar spekulasi Suzuki Jimny akan menghilang dari pasar Eropa dalam bentuk penumpang lima kursi, dan kembali sebagai kendaraan komersial.

Terus berkembang hingga hari ini, automaker membawa Suzuki Jimny dua kursi tersebut ke pasar beberapa negara Eropa.

Kendaraan komersial ringan Suzuki Jimny LCV 2020 hadir dengan kompartemen bagasi besar dengan lantai datar dan partisi kargo pengaman yang dikatakan cocok untuk bisnis kecil.

Versi baru ini akan diklasifikasikan sebagai kendaraan komersial. Segmen ini memiliki batasan emisi yang jauh lebih rendah di Eropa dibandingkan dengan mobil biasa.

Galeri: Suzuki Jimny LCV 2020

Fakta ini dengan mudah menjelaskan mengapa Suzuki Jimny LCV terbaru memiliki performa off-road yang otentik dan tanpa kompromi yang sama seperti Suzuki Jimny empat kursi standar.

Suzuki menjelaskan kepada off-roader untuk terus mengendarai mobil dengan sasis ladder frame ini dan menampilkan sistem Allgrip-Pro part-time 4 WD dengan gigi transfer jarak rendah.

Tidak adanya kursi belakang membuka kompartemen kargo besar dengan kapasitas hingga 30,47 cu-ft (863 liter), lebih banyak 1,16 cu-ft (33 liter) daripada penumpang Suzuki Jimny saat kursi belakang dilipat.

Ada juga partisi keamanan baru yang melindungi kargo agar tidak masuk ke dalam kabin dan memisahkan area kargo dari kursi depan.

Tidak ada perubahan di bawah kap mesin, masih ada mesin 1,5 liter yang menghasilkan 100 tenaga kuda (75 kilowatt).

Diukur oleh standar WLTP Eropa, Suzuky Jimny LCV 2020 mengembalikan 173 gram CO2 per kilometer.

Itu jauh di atas standar kendaraan ringan non-komersial di Eropa, sehingga dengan mudah menjelaskan perpindahan off-roader ke segmen LCV.