Keluhan hingga tuntutan selalu jadi risiko bagi pabrikan Mobil. Seperti yang sedang dialami Hyundai. Mereka sedang menghadapi gugatan class action di Kalifornia, Amerika Serikat.

Salah satu pemilik Hyundai menuduh produsen mobil tersebut menjual mobilnya dengan fitur keselamatan yang tidak mereka miliki.

Gugatan tersebut diajukan ke Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Pusat Kalifornia. Dilaporkan bahwa Hyundai Ioniq diiklankan secara keliru.

Galeri: 2020 Hyundai Ioniq

Dua sistem ini bisa membantu pengemudi menghindari tabrakan di dua bagian yang tak terjangkau mata. Baik di depan maupun di belakang.

Namun, di Hyundai Ioniq Limited milik penggugat, hanya dilengkapi dengan sistem peringatan.

Perbedaannya dua sistem canggih itu dilengkapi dengan rem darurat. Saat mobil berada di salah satu dari dua situasi tersebut, rem akan bekerja dan tabrakan bisa dihindari.

Sedangkan sistem peringatan, ya hanya memeringati pengemudi tapi tidak menghentikan mobil.

Menurut penggugat, label Monroney dari Hyundai Ioniq Limited miliknya dengan jelas menyatakan bahwa mobilnya harus hadir dengan sistem Assist.

Dan, bukan sekadar peringatan belaka. Label Monroney adalah semacam keterangan yang cukup detail tentang sebuah mobil baru yang dijual di AS.

Pihak Hyundai pun berkilah mengatakan bahwa kasus ini tak harus terjadi lantaran memang hanya ada sistem peringatan saja yang terdapat di mobil.

Namun, pada laporan ini tidak didukung dengan bukti pendukung yaitu label Monroney tersebut.

Tidak jelas pula pada varian mobil Hyundai Ionic yang mana terdapat dua sistem tersebut. Penelusuran singkat pun dilakukan.

Dari situs resmi Hyundai di AS menunjukkan bahwa varian Ioniq Hybrid SE, SEL, dan Limited memang hanya dilengkapi dengan dua sistem peringatan.

Tepatnya, Blind-Spot Collision Warning (BCW) dengan Rear Cross-Traffic Collision Warning (RCCW).

Tidak ada Ioniq, apakah itu varian listrik, hibrida, atau hibrida plug-in yang hadir dengan sistem assist.

Menurut pemiliknya, dia berulang kali menghubungi Hyundai tentang masalah tersebut tetapi tidak ada hasil yang baik dan Hyundai tidak menawarkan solusi atau bantuan.

Class action pada Hyundai Ioniq menyatakan bahwa Hyundai secara menipu dengan memasarkan, mengiklankan, dan menjual Ioniq 2020 kepada pelanggan di seluruh negeri.

Masalahnya, para pelanggan tersebut diduga tidak memiliki bukti yang kuat untuk mengonfirmasi apakah mobil dilengkapi dengan sistem atau tidak.