Fakta bahwa Harley-Davidson mengalami masa sulit selama beberapa tahun terakhir bukanlah rahasia.

Mendatangkan CEO baru Jochen Zeitz, yang sebelumnya dianggap berjasa membalikkan nasib buruk Puma jadi langkah besar yang mereka ambil.

Harley-Davidson memang perusahaan Amerika tapi sudah merupakan pemain global. Levelnya sudah dunia.

Sejak kali pertama diluncurkan di India pada 2009, banyak hal tidak berjalan sebaik yang diharapkan perusahaan.

Padahal, pada 2014, pabrik Harley-Davidson di Bawal, Haryana di India sudah mulai memproduksi varian Street 500 dan Street 750.

Jochen Zeitz mengambil alih kepemimpinan pada Mei 2020. Pada Agustus, pakar industri di India memperkirakan Harley-Davidson akan segera meninggalkan negara itu.

Tidak akurat tapi tetap jadi kenyataan atau tepatnya pada September 2020 ini. Apa arti ini bagi dealer Harley-Davidson yang tersebar di seluruh India?

Jelas, ini kabar buruk bagi 33 dealer Harley-Davidson. Sumber mengatakan kepada Times of India bahwa para dealer tersebut tidak senang dengan perlakuan yang mereka terima.

Saat ini, para dealer tersebut sedang menjajaki opsi hukum terhadap Harley Davidson. Wajar memang jika para dealer itu kecewa.

Soalnya, beberapa hari sebelum pengumuman Harley-Davidson meninggalkan India, mereka membuat kesepakatan distribusi dengan Hero MotoCorp.

HeroCorp adalah korporasi roda dua terbesar di India. Jadi, penjualan Harley-Davidson di seluruh India akan dipegang oleh Hero MotoCorp.

Artinya, Harley-Davidson ini memang menyebalkan di mata ke-33 dealer di seluruh India. Makin jengkel lagi saat Harley-Davidson malah cabut dari India.

Times of India ingin mengurai persoalan ini dengan meminta keterangan dari semua pihak yang terlibat. Harley-Davidson, Hero MotoCorp, dan dealer.

Tak satu pun yang memberikan komentar. Apakah ada perkembangan terbaru soal ini pun tak jelas.

Termasuk juga dengan para dealer, apakah sudah tercapai kesepakatan di bawah meja. Itu pun masih gelap. Tak ada yang tahu persis ujung cerita persoalan ini.