Jaguar Land Rover (JLR) dikabarkan meminta Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat (USITC) untuk memblokir penjualan beberapa SUV produksi Volkswagen (VW) Group.

Menurut laporan BloombergQuint, pihak JLR berang karena pabrikan asal Jerman tersebut menggunakan teknologi Terrain Response, yang telah mereka patenkan, tanpa izin.

Tak hanya produk VW, JLR juga menyasar beberapa model populer lain di AS, seperti Porsche Cayenne, Lamborghini Urus, VW Tiguan, dan Audi Q5, yang diduga melakukan hal serupa.

Pangkal persoalannya terletak pada teknologi Terrain Response milik Land Rover, yang mereka sebut sebagai “pembeda”. Dengan sistem ini, pengemudi bisa mengganti mode berkendara lewat satu tombol.

Model JLR lainnya yang menggunakan teknologi Terrain Response adalah Jaguar F-Pace.

Galeri: Land Rover Range Rover SVAutobiography Dynamic Edition 2020: First Drive

Kemampuan mengubah parameter kendaraan hanya dengan menekan satu tombol diyakini eksklusif milik Land Rover.

Sistem ini memungkinkan pengemudi memilih mode berkendara, kemudian mengoptimalkan parameter seperti pengereman, mesin, dan gearbox agar sesuai dengan medan yang dilalui.

Sebelumnya, JLR sudah pernah menuntut Bentley atas penggunaan Driver Dynamics pada model Bentayga, yang mirip Terrain Response. Sidang kasus ini bakal berlangsung Februari nanti.

Bentley Bentayga berbagi fondasi kendaraan dengan beberapa model VW, tak heran bila JLR kini mencurigai pabrikan Jerman tersebut.

Komisi Perdagangan Internasional AS belum memulai penyelidikan terhadap kasus ini, dan putusan mungkin baru akan lahir pada 2023.

Pihak VW juga belum merespons tuduhan JLR. Namun, dalam waktu dekat tampaknya bakal ada pertarungan yang sengit antara kedua brand raksasa tersebut di jalur hukum.