Lamborghini memiliki rencana untuk menjaga kendaraan bermesin V12 mereka tetap hidup di tengah pergeseran zaman. Tapi tentu, upaya tersebut bakal menuntut beberapa perubahan.
Hal tersebut dilaporkani Car and Driver, yang berkesempatan berbincang dengan Chief Technical Officer Lamborghini, Maurizio Reggiani, sesaat pasca peluncuran Huracan STO.
Huracan STO sebenarnya sudah cukup sangar dengan mesin V10-nya. Tapi, penguasa lineup Lamborghini masih dipegang Aventador, supercar tangguh yang ditopang mesin V12 6,5 liter.
Banyak rumor yang mengatakan bahwa model SVJ saat ini merupakan seri terakhir Aventador yang akan diproduksi, sekaligus menutup tirai segmen V12 milik Lamborghini.
Tapi itu tidaklah benar. Pihak Lamborghini mengisyaratkan bahwa mereka ingin terus mempertahankan mesin V12. Mungkin tak lagi memakai turbocharger, tapi tetap naturally aspirated.
Maurizio Reggiani mengatakan, sangat penting untuk menjaga karakteristik model andalan Lamboghini tersebut. Namun, tidak semua aspek bakal sama.
Namun, standar emisi yang kian ketat bakal memaksa perubahan, salah satunya bisa jadi dengan memperkenalkan model hybrid.
Kita sudah melihat percobaan itu dengan Lamborghini Sian yang berbasis Aventador, menggabungkan mesin 6,5 liter dengan sistem hybrid ringan 48 volt.
Mobil tersebut menggunakan superkapasitor alih-alih baterai. Tapi rasanya tidak mungkin penerus Aventador akan tetap menggunakan superkapasitor.
Lamborghini menginginkan kendaraan yang lebih mainstream, jadi tenaga baterai konvensional bakal lebih cocok.
Galeri: First Drive: Lamborghini Aventador SVJ Roadster 2020
Pertanyaannya, kapan semua ini akan terwujud? Lamborghini Aventador hampir berusia 10 tahun, dan, selain beberapa edisi khusus, model SVJ juga kemungkinan akan berakhir.
Bukan tak mungkin model baru Lamborghini akan muncul dua tahun lagi. Tapi, realistisnya, paling tidak kita harus menanti sampai 2024.
Sumber: Car and Driver