Seiring berjalannya waktu, sepeda motor listrik menjadi semakin populer. Sementara sebagian besar masih melihatnya sebagai motor untuk dalam kota saja.
Alasannya pun jelas, jangkauannya terbatas. Tapi, infrastruktur yang membaik dan teknologi baterai yang terus disempurnakan bisa mengubah pandangan tadi.
Ini membuka pintu bagi pemain baru untuk memasuki ke industri motor. Merek baru sangat dimungkinkan akan muncul.
Sementara, merek lama bersiap menghadapi risikonya sendiri jika tidak ikut dalam revolusi kendaraan listrik ini.

Pemain baru yang paling terkenal adalah Zero, yang mulai membuat sepeda listrik pada 2006.
Zero awalnya fokus membuat sepeda gunung tapi sepede listrik buatan mereka justru mencetak sukses di jalanan pada 2009.
Tentu saja, teknologi awal itu tidak mampu bersaing dengan jarak dan kecepatan tertinggi sepeda motor bensin.
Tapi, teknologi telah berkembang dengan cepat dan mengejar atau melampaui sepeda tradisional di setiap area kecuali jarak dan waktu pengisian bahan bakar.

Pesaing kuat lainnya adalah Energica yang memulai pada 2010 dan fokus pada balapan. Ini pabrikan asal Italia.
Dibandingkan dengan drivetrain listrik yang ditransplantasikan ke motor yang sudah ada, Energica eCRP adalah desain orisinal mereka.
Fokus perusahaan pada kinerja tanpa kompromi terus berlanjut ke motor jalanan. Energica Ego yang saya kendarai beberapa tahun lalu sudah sebuah motor sport yang sesungguhnya.
Kedua perusahaan ini bebas berinovasi dengan cara mereka sendiri yang unik karena mereka tidak terikat pada kerangka dan desain yang ada untuk menekan biaya.

Motor listrik adalah spesialisasi mereka dan seiring berjalannya waktu mereka mampu melawan merek yang sudah ada.
Semakin banyak perusahaan baru bergabung dengan semangat serupa seperti Damon dengan varian Hypersport. Lalu, Burromax dengan motor kecilnya.
Sejauh ini, Burromax hanya menjual satu yaitu TT250. Tapi, akan ada dua model yang lebih bertenaga pada awal 2021.
Tak akan jadi kendala berarti bagi Burromax untuk terus memperluas ukuran, kecepatan, dan jangkauan motor mereka ke posisi yang lebih baik.
Motor listrik tidak memiliki emisi. Ini sama saja meniadakan satu rintangan utama saat pabrikan lain melansir model baru tapi yang masih pakai bensin.
Siapa yang bisa tahu berapa banyak merek baru yang akan muncul. Semuanya pasti akan berkutat di sektor yang sama yaitu motor listrik.
Motornya sendiri bagus, tetapi harus mengatasi tantangan karena jauh dari Harley-Davidson tradisional.
Kebanyakan orang tidak mendatangi dealer Harley-Davidson untuk mencari motor listrik. Tetap mencari motor Harley-Davidson yang biasa yaitu yang bermesin bensin.
KTM kemungkinan memiliki momen yang lebih mudah untuk menarik pelanggan potensial dengan model Freeride E-XC.
Sepertinya motor dual-sport tradisional yang masih dicari banyak orang. Kebisingan yang rendah dan torsi yang sangat tinggi merupakan ciri yang sangat disukai.
Jarak yang lebih terbatas daripada motor bensin tidak terlalu menjadi masalah karena motor listrik unggul dalam kondisi kecepatan rendah.
Lagi pula, memakai motor ini, kita tak akan menempuh jarak yang panjang karena memang bukan motor untuk perjalanan jauh.
Munculnya motor listrik tidak sertamerta membuat kedudukan mereka jadi setara. Namun, para pemain baru ini sudah mulai masuk gelanggang menantang merek besar.
Pesan untuk merek tradisional yang saat ini ada sudah sangat jelas. Mereka harus berevolusi atau mati.