Volvo merupakan salah satu pabrikan yang sukses merangkul elektrifikasi lebih cepat dibanding para rival di industri otomotif.
Model terakhir brand Swedia itu yang bakal menggunakan mesin pembakaran, kemungkinan besar adalah generasi baru XC90.
Dan, pada 2030, bos Volvo ingin perusahaan hanya memproduksi mobil tanpa emisi. Untuk itu, Volvo punya tiga tahapan yang mesti dicapai.
Tahun ini, mereka ingin mewujudkan 20 persen penjualan global yang didominasi kendaraan listrik. Lima tahun berikutnya, proporsi tersebut harus meningkat jadi 50 persen.
Pada akhirnya, 2030, Volvo berharap sudah jadi 100 persen perusahaan EV. Tak lagi memproduksi kendaraan, selain mobil listrik.
Galeri: Volvo XC40 Recharge
“Saya akan terkejut jika kami tidak mampu mewujudkannya dalam 10 tahun,” kata CEO Hakan Samuelssoni kepada Financial Times Future, dikutip Automotive News.
Dia yakin, tenggat waktu yang tegas akan mempercepat kesediaan orang beralih menuju kendaraan listrik.
“Untuk maju, kita perlu memiliki aturan yang jelas tentang kapan kita harus keluar dari mesin pembakaran,” tambah Samuelsson.
“Setelah Anda menyadari bahwa mesin bensin dan diesel bukan bagian dari masa depan, sangat mudah untuk melihat bahwa kita harus bergerak cepat menuju dunia baru.”
Dalam wawancara awal tahun ini, Hakan Samuelsson menyatakan bahwa dia ingin Volvo segera menggunakan listrik sepenuhnya, sebelum diwajibkan oleh pemerintah.
Sekarang, berbicara kepada Financial Times Future, pengusaha asal Swedia itu menegaskan lagi bahwa bukan hukum yang mendorong perubahan di Volvo.
"Volvo akan sangat berhati-hati dan hanya mengirimkan mesin listrik sebelum ada yang memiliki persyaratan hukum untuk ini," tambahnya.
Sumber: Automotive News