Lamborghini Huracan STO adalah mobil balap yang dilegalkan untuk melaju di jalan raya.
Tapi yang membuatnya benar-benar menonjol dalam jajaran Lamborghini Huracan lainnya adalah harganya.
Harga awalnya saja menggiurkan, dari 327.838 dolar AS di Amerika Serikat. Nilai tersebut setara dengan Rp4,6 miliar.
Label harga ini menjadikan Lamborghini Huracan STO sebagai Huracan termahal saat diluncurkan. Lebih mahal daripada model yang digantikannya, Huracan Performante.
Tapi bagi satu persen orang yang sangat kaya dan menggemari Lamborghini, mungkin harga stiker itu bukan apa-apa.
Jika ekonomi Anda berada di pasar supercar ini, pembuat jam Swiss Roger Dubuis menawarkan sesuatu yang menarik.
Anda bisa mempertimbangkan tambahan koleksi arloji terbaru untuk rangkaian jam tangan Excalibur yang terinspirasi dari Lamborghini, Excalibur Spider Huracan STO.
Galeri: Arloji Roger Dubuis Excalibur Huracan STO
Menampilkan warna Huracan STO Blue Laufey dan California Orange saat peluncuran, jam tangan Excalibur memiliki fitur kaliber RD630 otomatis dengan motif sarang lebah.
Fitur tersebut dikembangkan Roger Dubuis secara khusus untuk tandemnya, Lamborghini Squadra Corse.
Gerakannya berasal dari roda keseimbangan bersudut 12 derajat yang dikombinasikan dengan beban osilasi 360 derajat.
Kaliber atas memiliki jembatan desain strut-bar yang mengingatkan kembali pada mesin Lamborghini Huracan V10.
Sementara ditempatkan dalam casing karbon ramping dengan ornamen karet dan bezel titanium DLC hitam.
Bahkan casing belakangnya terinspirasi dari roda Lamborghini Huracan, meski tidak mengadopsi desain roda Huracan STO saat peluncuran.
Baca juga:
Hanya 88 unit Roger Dubuis Excalibur Spider Huracan STO yang akan diproduksi, dan dapat dibeli di butik pembuat jam.
Harganya 56.500 dolar AS (Rp799 juta), atau sekitar seperlima dari harga Huracan STO dan hampir dalam kisaran harga dasar Chevrolet Corvette C8.
Meskipun kami setuju bahwa harga ini terlalu mahal untuk sebuah arloji, perlu diingat bahwa ini tidak akan menjadi masalah bagi target pasar Lamborghini Huracan STO.
Sumber: Roger Dubuis