Toyota Mirai generasi kedua akhirnya secara resmi meluncur di Jepang, Rabu (9/10/2020).

Toyota Mirai generasi terbaru ini dijual dengan harga bervariasi sesuai dengan varian Mirai yang ditawarkan di Negeri Sakura.

Termurah, Mirai diniagakan 7,1 juta yen (sekitar Rp959 juta), sedangkan model termahal dijual 8,05 juta yen (Rp1,08 miliar).

Namun dilaporkan ada insentif sekitar 1,4 juta yen (Rp 189 jutaan) sebagai subsidi dan keringanan pajak kepada pelanggan Mirai dalam upaya untuk mendorong penggunaan hidrogen.

Pada generasi kedua ini, Mirai memang mendapat sentuhan lebih halus dari sebelumnya.

Sejumlah pembaruan mulai dari eksterior, interior hingga daya jelajah yang lebih jauh, 30 persen dari generasi sebelumnya.

Tampilan hemat bahan bakar yang pemarah hilang, digantikan sedan ramping dan miring yang menyembunyikan powertrain bahan bakar alt model.

Pada generasi kedua, Mirai hadir dengan bentuk yang jauh lebih konvensional dan menarik.

Desainnya lebih aerodinamis, menampilkan bodi mirip coupe yang sangat kaku, lebih rendah, lebih panjang, dan lebih lebar.

Selain itu, dengan menggunakan velg 20 inci semakin mempertegas bentuk yang lebih berani.

Delapan warna eksterior tersedia untuk Mirai di pasar domestik. Termasuk warna baru, Force Blue Multiple Layers.

Galeri: Toyota Mirai 2021

Toyota menyebut sedang meningkatkan kapasitas produksi Mirai menjadi 30.000 unit per tahun, yang akan dirakit di pabrik Motomachi di Prefektur Aichi.

Mirai generasi kedua menggunakan tiga tangki untuk menyimpan bahan bakar hidrogen yang digunakan untuk menggerakkan motor listriknya.

Hal ini membuat jangkauan operasinya ditingkatkan menjadi 850 km, atau 30 persen lebih banyak dari 650 km dari Mirai generasi pertama, yang memiliki dua tangki.

Selain itu, model terbaru juga dilengkapi dengan rangkaian teknologi Toyota Safety Sense terbaru, seperti Dynamic Radar Cruise Control (DRCC), dan Pre-Collision System yang lebih cerdas dengan Deteksi Pejalan Kaki.

Untuk mencegah kecelakaan akibat kesalahan penggunaan pedal, Mirai dilengkapi standar dengan "Plus Support".

Ini akan menekan akselerasi jika terdeteksi kesalahan penggunaan pedal, bahkan saat tidak ada penghalang di sekitarnya.

Di dalam kabin, terdapat fitur penjernih udara. Fitur tersebut dapat mengilangkan 90 hingga 100 persen partikel dengan diameter nol dan 2,5 mikron saat terbawa masuk melewati sistem sel bahan bakar.

Hebatnya, Mirai dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik darurat saat listrik padam akibat bencana dan untuk situasi darurat lainnya.

Menawarkan listrik melalui dua jalur pasokan listrik yang berbeda.

Pertama adalah dengan menghubungkan stop kontak catu daya eksternal mobil ke sistem catu daya listrik DC eksternal khusus.

Sementara cara lainnya bisa mengambil jalur AC langsung, mobil ini dapat mengalirkan listrik (100 volt, 1.500 watt) melalui dua outlet aksesori untuk menyalakan perangkat listrik.

Sistem suplai listrik darurat ini mampu menyediakan listrik untuk rumah tangga biasa (di Jepang) selama kurang lebih empat hari dengan tingkat konsumsi rata-rata 400 Wh.