Sangat jarang kita mendengar berita tentang penarikan kembali (recall) oleh pabrikan mobil eksotis, apalagi brand ternama.
Tentu, beberapa Ferrari dan Lamborghini juga rentan terhadap cacat pabrik. Tetapi dengan contoh yang terjual ratusan unit, penarikan tersebut menjadi tidak signifikan.
Kali ini, hal tersebut menimpa produsen supercar asal Prancis, Bugatti.
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) baru saja mengumumkan dua penarikan terpisah untuk model Bugatti Chiron, Chiron Sport, dan Bugatti Divo.
Gelombang pertama memengaruhi 73 contoh dari tiga model tersebut, yang diproduksi antara 2017 dan 2020. Sedangkan yang kedua hanya menarik 4 unit dari model 2020 Chiron dan Divo.
Penarikan yang lebih besar hanya memerlukan perbaikan perangkat lunak sederhana dari sistem stabilitas elektronik.
Setelah proses penyalaan, Electronic Stability Programme (ESP) tidak secara otomatis kembali ke mode default ketika Handling Mode dipilih pada sakelar Drive Mode.
Menurut NHTSA, kondisi ini bakal meningkatkan risiko kecelakaan karena pengaturan program yang berbeda dalam mode kinerja.
Semua kendaraan yang terkena dampak juga gagal memenuhi persyaratan Standar Keselamatan Kendaraan Bermotor Federal nomor 126.
Galeri: Bugatti Divo
Seperti yang sudah disebutkan, penarikan lainnya memengaruhi hanya empat contoh Bugatti Chiron dan Divo dari model 2020.
Problemnya berasal dari driveshaft kiri belakang, yang--meskipun terdengar mengejutkan--dapat rusak dalam keadaan tertentu.
Perbaikan dari Bugatti termasuk penggantian gratis terhadap driveshaft yang rusak dengan komponen baru yang lebih baik.
Ini merupakan kedua kalinya kasus penarikan kembali produk Bugatti terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya, pabrikan asal Prancis itu menarik kembali Bugatti Chiron untuk masalah kantung udara samping pada musim panas 2018.