Dulu, memiliki mobil bermesin tengah tidak harus berarti supercar dengan harga enam digit dolar AS atau Chevrolette Corvette baru.
Faktanya, kami akan sangat kecewa jika tidak ada setidaknya satu penyebutan Toyota Previa dalam deretan supercar tersebut.
Nah, video kali ini menampilkan Toyota mid-engine yang sangat berbeda. Sedikit lebih siap untuk menghadapi supercar yang hampir tiga dekade lebih muda.
Tapi mobil tersebut bukanlah Toyota Previa, melainkan Toyota MR2. Lahir pada 1980-an, disempurnakan pada 1990-an, kemudian bisa dibilang dikebiri pada 2000-an.
Dua generasi pertama bertahan sebagai favorit di kalangan penggemar di seluruh dunia. Salah satu peminat Toyota MR2 adalah seorang pria bernama Carl, yang tinggal di Inggris.
Kami tidak tahu apa-apa tentang dia, tapi yang jelas dia memasang sebuah turbocharger besar ke Toyota MR2 1993 miliknya.
Mesin 4S-GTE empat silinder yang perkasa kini menghasilkan 610 tenaga kuda (449 kilowatt). Diklaim memutar roda belakang melalui transmisi manual lawas.
Sementara itu, pada lintasan lainnya, ada Rory Reid di belakang kemudi McLaren 540C.
Jika terdengar familiar, karena memang itu adalah mobil yang sama yang ia kendarai pada bulan November lalu untuk pertarungan melawan Mercedes SLR McLaren.
Dia tampaknya menyukai balapan mobil lama versus mobil baru McLaren bermesin tengah pada level awal.
Meskipun sebagai pengingat, level awal McLaren dalam hal ini berarti diperkuat mesin V8 3.8 liter twin-turbocharged.
Mobil ini menghasilkan 533 hp (397 kW) yang terhubung ke gearbox dual clutch dengan perpindahan kopling cepat.
Pada trim standar, McLaren 540C dapat mencapai 60 mil (hampir 100 km) per jam hanya dalam 3,5 detik. Jika Anda mau, mobil ini bisa mencapai 200 mil per jam.

Namun demikian, jika diperhatikan, McLaren 540C sebenarnya dirugikan dalam balapan kali ini.
Sebelumnya dalam pertarungan melawan Mercedes SLR McLaren seperti disebutkan di atas, dengan mudah dimenangkan McLaren 540C.
Sebab Mercedes SLR McLaren memiliki masalah traksi terkait mesinnya yang terletak di depan.
Sedangkan Toyota MR2 sama sekali tidak mengalami masalah dengan konfigurasi mesin tengahnya.
McLaren 540C dibuat untuk menangani tenaga besar, sedangkan Toyota MR2 dirancang dengan sekitar 200 tambahan pada trim atas.
Itulah gambaran yang membuat drag race ini seakan bakal imbang. Kenyataannya, pada paruh pertama balapan 1/4 mil, Toyota yang malang sudah tertinggal jauh.
Dan jika fakta itu tidak cukup buruk, McLaren 540C melakukan lompatan ke depan setiap kali Carl memindahkan gigi Toyota MR2 miliknya.
Ya, transmisi manual memang bisa lebih menarik dan melibatkan pengemudi. Tetapi tidak akan pernah lebih cepat daripada mobil yang dilengkapi paddle shift dual clutch.
Jadi, McLaren 540C meraih kemenangan lagi. Mungkinkah Toyota Previa yang dimodifikasi akan menjadi tantangan yang lebih baik bagi McLaren 540 C?
Sumber: AutoTrader via YouTube