Konsekuensi teknologi canggih adalah kerumitan jika terjadi masalah. Anggapan ini cocok dialamatkan kepada DFSK Glory 580 yang sedang ramai dibicarakan.

Sejauh ini, sudah ada tujuh pengguna DFSK Glory 580 1.5T CVT yang sudah di ujung kesabaran lalu menempuh fase berikutnya, yaitu gugatan perdata kepada PT Sokonindo Automobile.

Keluhan mereka pun seragam yaitu mobil DFSK Glory 580 tidak kuat saat tanjakan. Bahkan, ada yang sama sekali tak bergerak.

Analisis teknik yang disampaikan pihak DFSK, keluhan ini kemungkinan besar berasal dari fitur Hill Hold Control.

HHC merupakan fitur tambahan keselamatan aktif ketika mobil sedang dalam posisi menanjak. Fitur ini akan menahan kendaraan selama 3 detik dan pengemudi tidak perlu panik serta terburu-buru saat memindahkan kaki dari pedal rem ke pedal gas,

"HHC merupakan fitur tambahan keselamatan aktif ketika mobil sedang dalam posisi menanjak,” kata Sugiartono, Manajer Teknik, PT Sokonindo Automobile.

“Fitur ini akan menahan kendaraan selama tiga detik dan pengemudi tidak perlu panik serta terburu-buru saat memindahkan kaki dari pedal rem ke pedal gas."

“HHC akan aktif secara otomatis ketika kemiringan jalan minimal 3 derajat," ujar Sugiartono menambahkan.

Jika setelah HHC aktif lalu mobil tetap bisa menanjak pada posisi tanjakan tentu tak masalah.

Pasalnya, klaim yang beredar adalah tidak kuat menanjak dan itu sangat dimungkinkan lantaran mesin harus bekerja sangat berat agar mobil bisa bergerak.

Apakah torsi DFSK Glory 580 CVT tak cukup untuk menggerakkan mobil saat tanjakan, soal ini masih menunggu perkembangan selanjutnya.

Sementara itu, ketujuh pemilik DFSK Glory 580 CVT ini sudah mengajukan gugatan perdata dengan nilai tuntutan Rp8,9 miliar kepada PT Sokonindo Automobile, melalui kuasa hukum David Tobing.

Situasi ini belum terang lantaran bisa saja jumlah pemilik yang terkendala dengan mobil tersebut lebih dari itu.

Bisa juga, ternyata hanya tujuh mobil itu saja yang bermasalah dan lebih disebabkan pada kasus tertentu.

Saat ini, DFSK memang sedang dalam kondisi yang kurang baik. Penjualan mereka anjlok akibat pandemi Covid 19.

Terhitung, sejak Januari hingga Oktober 2020 hanya terjual sebanyak 43 unit dari semua varian.

Ditambah kasus ini, DFSK dipastikan bakal menghadapi tantangan yang makin berat pada periode penjualan 2021 mendatang.