Tahun 2020 bisa dibilang sebagai tahun memprihatinkan bagi dunia balap Indonesia. Akibat pandemi, tidak ada satu pun kegiatan balap yang dilaksanakan.
Termasuk Indonesian Sentul Series of Motorsport (ISSOM). Padahal ISSOM merupakan kegiatan bergengsi di dunia balap Indonesia.
Pembalap Eric Montolalu merasakan dampak dari dihentikannya sementara waktu kegiatan balap nasional.
Saat pandemi, Eric mengaku lebih banyak mengurus pekerjaannya dan menghabiskan waktu bersama istrinya di rumah.
Pembalap tim ABM Motorsport ini mengaku kangen untuk balapan lagi.
"Selama pandemi, tim masih sering kumpul untuk olah raga bersama. Kami sering janjian untuk sepedahan bersama," kata Eric tentang kegiatan timnya selama pandemi.
Berikut penuturan Eric Montolalu kepada Motor1:
Jika tahun depan balapan diadakan lagi, kelas apa yang mau diikuti selain kelas touring?
Saya ingin mencoba kembali balap gokart. Terakhir saya balap gokart 2010. Kangen aja mau nyobain balap gokart lagi.
Tahun 2019 jadi runner up OMR BMWCCI, apakah masih berambisi untuk balap dan menang di OMR BMWCCI?
Terus terang saya penasaran di OMR BMWCCI. Saya tahun 2019 dapat runner up lebih karena faktor luck. Performa saya pribadi saat itu kurang bagus, mungkin karena fokus saya terpecah dengan persiapan pernikahan.
Yang pasti saya masih haus dengan gelar juara umum. Saya menjadi juara umum terakhir tahun 2016 di Euro Touring Car Championship di Kelas Promotion.
Tim ABM Motorsport pada 2019 cukup berprestasi. Hal apa yang membuat tim ABM cukup disegani di balap tanah air?
Kekompakan dan kekeluargaan. Itu point penting yang selalu ditanamkan oleh principal.
Selama pandemi apa saja kegiatan tim ABM?
Beberapa anggota tim ABM sering kumpul untuk olah raga bersama. Saya, Pak Paul Montolalu, Om Jimmy Lukita, kami sering janjian untuk bersepeda bersama.
Apakah untuk musim depan tim ABM akan merekrut pembalap baru?
No comment. Tergantung principal.
Selain di touring dan drift, apakah tim ABM akan mengikuti kelas lainnya?
Tahun 2019 tim ABM sudah terjun juga di Drag Race dengan driver Agustinus Aryanto dan hasilnya ok. Sering memborong piala di event drag.
Setelah berumah tangga, apakah akan berhenti atau mengurangi balapan?
Tidak. Istri sangat mendukung kegiatan balap. Malah saat pandemi dan tidak bisa balap, istri sering bilang kalau dia kangen ke Sentul untuk support saya balap dan kumpul-kumpul bersama tim ABM.
Bagaimana tentang regenerasi pembalap nasional kita?
Regenerasi selalu ada. Banyak bibit-bibit muda potensial. Sayangnya di sini peran sponsor masih sangat kurang untuk mensupport generasi-generasi muda di dunia balap.
Banyak pembalap muda yang akhirnya memutuskan berhenti balap dan mencari kegiatan lain dikarenakan sulitnya mencari sponsor. Padahal secara prestasi mereka bisa go international.
Apakah event seperti ISSOM sudah cukup untuk pembinaan pembalap Indonesia?
Sudah cukup. Buktinya ISSOM selalu ada pembalap-pembalap baru di tiap kelas dan akhirnya mereka menjadi juara.
Dengan support dari Sirkuit Sentul yang menyediakan fasilitas untuk latihan, itu merupakan bagian dari pembinaan.
Siapa pembalap favorit?
Kimi Raikkonen.
Apa mobil impian?
Gak punya mobil impian.
Apa hal yang paling disukai dari dunia balap?
Menurut saya balap itu seni. Gerakan tangan memegang setir dan memainkan persneling, gerakan kaki menginjak rem dan gas secara bersamaan. Itu adalah seni.
Sama seperti gerakan-gerakan tangan dan kaki di tarian. Terlihat mudah, tapi sulit saat dicoba sehingga butuh latihan.
Bagaimana menjaga fisik sebagai seorang pembalap?
Olah raga. Kebetulan saya sejak 2016 jatuh cinta sama sepeda, khususnya road bike. Sejak pandemi, saya ditemani istri makin rajin bersepeda untuk menjaga fisik.