Cukup masuk akal jika mengatakan Tesla adalah pelopor dalam hal pembaruan over-the-air (OTA) dalam industri otomotif.
Pabrik kendaraan listrik besutan Elon Musk itu telah menawarkan update nirkabel untuk deretan produk mereka selama bertahun-tahun.
Ini juga merupakan salah satu alasan mengapa Tesla Model S tampaknya tidak mengalami perubahan berarti dalam hal desain, meski kian canggih pada setiap pembaruan.
Ford tampaknya bakal mengambil rute yang sangat mirip untuk crossover listrik produksi massal pertama mereka, Mustang Mach-E.
EV tersebut baru saja memasuki fase peluncuran pasar. Tapi, perusahaan berlogo Oval Biru itu sudah mempertimbangkan update OTA sebagai cara ideal untuk memperpanjang siklus hidup produk mereka.
"Ini memberi kami opsi," kata Hau Thai-Tang, Kepala Platform Produk Ford, dalam sebuah wawancara bersama Automotive News baru-baru ini.
"Saya rasa kami sekarang memiliki kemampuan untuk membuat kendaraan yang secara fisik lebih baik bagi pelanggan, dengan adanya pembaruan OTA ini. Ini sebuah pembeda dalam model bisnis," tambahnya.
Selama wawancara, Thai-Tang mengakui bahwa mid-cycle facelift—praktik umum di industri otomotf—terkadang tak lebih dari fashion statement belaka.
Dengan sedikit perubahan kosmetik, pabrikan berharap bisa menjaga produk mereka relatif segar selama beberapa tahun lagi, sampai model generasi berikutnya hadir.
Semakin banyaknya kendaraan Ford yang diprediksi mendapatkan fungsi pembaruan OTA, termasuk model baru F-150, perusahaan pada akhirnya dapat beralih ke siklus hidup yang lebih lama.
Salah satu keuntungan terbesar dari sistem pembaruan OTA adalah fakta bahwa kendaraan dapat ditingkatkan segera setelah pengirimannya, tanpa kontak fisik dengan mekanik atau dealer.
Itulah yang direncanakan Ford untuk dilakukan dengan Mustang Mach-E, dengan sistem bantuan kemudi hands-free opsional yang hadir sebagai update nirkabel, enam bulan setelah peluncuran EV.
Galeri: Ford F-150 Tremor 2021
Sumber: Automotive News