Dunia otomotif sedang berubah. Jika Anda membutuhkan bukti, kami ingatkan Anda bahwa perusahaan teknologi macam Apple sedang mengerjakan sebuah mobil.
Setidaknya, menurut kami perusahaan yang memproduksi iPhone, iPad, dan MacBook ini masih mengerjakan mobil tersebut.
Sebuah rumor yang diakui samar dari awal Desember 2020 menyebutkan, mobil otonom dari Apple itu dijadwalkan menjalani debutnya akhir tahun 2021.
Apakah itu akan benar-benar terjadi? Belum diketahui. Tapi setidaknya salah satu pembuat mobil atau automaker tradisional tidak keberatan dengan persaingan tambahan ini.
Pembuat mobil tersebut adalah Volkswagen (VW), sebuah perusahaan otomotif ternama asal Jerman.
Seperti diberitakan Automotive News Europe, CEO VW Herbert Diess rupanya tidak terpengaruh oleh masuknya raksasa teknologi itu ke pasar otomotif.
Sebaliknya, Diess mengaku menantikan perubahan cepat yang dapat dilakukan oleh perusahaan seperti Apple dalam bidang otomotif.
Meskipun berita tersebut tidak menjelaskan secara tepat jenis perubahan apa yang mungkin terjadi.
Agaknya, ini adalah langkah berkelanjutan menuju kendaraan listrik yang sepenuhnya otonom, karena itulah fokus dari rencana otomotif Apple.
Galeri: Sketsa Mobil Listrik Apple
Tentu saja komentar tersebut bisa diartikan juga sebagai tantangan dari pihak VW kepada Apple untuk saling bersaing dalam bidang otomotif.
Langkah Apple dalam dunia otomotif sendiri tidak berjalan mulus setelah perusahaan asal California itu memangkas lebih dari 200 orang dari proyek itu awal 2019 lalu.
Informasi terkait mobil produksi Apple tersebut juga bergulir dengan sangat lambat. Sebuah rumor baru-baru ini mengatakan mobil itu akan debut tahun depan.
Suku cadang pemasok juga menjadi topik perbincangan dibandingkan dengan kemampuan orang-orang dari Apple dalam pembuatan mobil.
Bahkan jika mobil Apple tiba sesuai rencana, peraturan kemungkinan akan mencegahnya keluar dari jalan selain untuk tujuan pengujian untuk beberapa waktu.
Pembuat mobil kini sedang berjuang untuk mendapatkan sistem otonom Level 3 ke tangan publik. Sistem Level 3 memang menawarkan kemampuan mengemudi sendiri pada mobil.
Itu tentunya sangat dibatasi, baik terkait tempat mobil itu dapat digunakan maupun kecepatan maksimum yang diizinkan.
Selain itu, sistem Level 3 masih membutuhkan manusia di belakang kemudi, dan siap mengambil kendali pada saat itu juga. Ini jauh dari niat Apple membuat mobil otonomus.
Tetap saja, Diess mengemukakan hal yang sangat menarik. Perusahaan teknologi mutakhir seperti Apple memiliki sekumpulan sumber daya untuk penelitian dan pengembangan.
Hal tersebut menunjukkan kemampuan para teknisi Apple tersebut layak diberi penghormatan.
Paling tidak, kemudian, perusahaan seperti VW memperhatikan para pesaing baru secara sangat cermat karena teknologi bergerak maju dengan cepat.