Ada satu fakta yang sulit disangkal oleh Nissan. Lineup mereka saat ini dipenuhi lebih dari beberapa model tua.

Sebut saja Nissan 370Z dan GT-R yang berusia lebih dari satu dekade. Untungnya, sebagai kendaraan berperforma khusus, usia tidak terlalu kritis dalam genre itu.

Di sisi lain, SUV bukanlah segmen niche. Dan, Nissan Pathfinder yang berusia sembilan tahun sama sekali tidak membantu pabrikan Jepang tersebut.

Belum lagi jika mempertimbangkan Nissan Frontier, model yang hampir cukup umur untuk memberikan suara dalam pemilihan umum.

Persoalan tersebut jadi bagian dari diskusi yang baru-baru ini terjadi antara Chief Operating Officer Nissan, Ashwani Gupta, dan majalah Car UK.

Problem Nissan ini tidak hanya terbatas pada pasar major seperti Amerika Serikat (AS). Dan laporan itu juga mengutip kekhawatiran Gupta yang menyatakan perusahaan mencoba berkembang terlalu cepat.

Itu sebenarnya adalah rencana mantan CEO, Carlos Ghosn, yang menargetkan pangsa pasar delapan persen selama masa jabatannya dan melakukan ekspansi besar-besaran.

Hasil dari upaya tersebut, menurut Gupta dalam laporan Car UK, adalah Nissan "hadir dengan sederet kendaraan tua, sebuah lineup gemuk yang tidak dapat kami pertahankan."

Apakah itu berarti Nissan sedang mempersiapkan produk-produk baru? Belum tentu. Tapi, laporan Car UK mengisyaratkan proses elektrifikasi yang akan terjadi di masa depan.

Selain all-new Ariya, Nissan mengatakan setengah dari kendaraan mereka yang dijual di Eropa akan dikonversi menjadi EV.

Itu juga berarti mobil performa seperti new Nissan Z dan GT-R akan cabut dari pasar Eropa, di mana peraturan emisi telah diperketat, tetapi akan terus berlanjut di AS.

Galeri: Nissan Ariya 2021

Laporan menyatakan bahwa Nissan menganggap Jepang, Cina, dan AS sebagai pasar terbesar mereka. Tetapi, sekali lagi, jangan berharap produsen mobil itu akan membanjiri dealer dengan darah segar.

Strategi penyelesaiannya menuntut pengurangan biaya, dan itu berarti juga pengurangan produksi.

Alih-alih menargetkan delapan persen pangsa pasar global, Nissan kini membidik enam persen saja, sembari memanfaatkan kemitraan mereka dengan Renault dan Mitsubishi untuk sampai ke sana.

Mengingat kesulitan global yang dihadapi oleh para pembuat mobil sepanjang 2020, bahkan mencapai angka enam persen dalam tiga tahun bakal jadi tantangan superberat.