Terlepas dari pandangan negatif seputar quality control Tesla, terutama di Amerika Serikat, survei JD Power menceritakan kisah yang berbeda.

Kendaraan Tesla yang diproduksi di Shanghai Gigafactory, Cina, nyatanya masuk papan atas daftar survei kualitas JD Power baru-baru ini.

Kabar itu terungkap dalam pemberitaan South China Morning Post baru-baru ini. Faktanya, dalam survei itu hanya NIO yang bernasib lebih baik dari Tesla secara keseluruhan.

Adalah survei khusus New Energy Vehicle Experience Index Study dari JD Power yang menempatkan Tesla sebagai runner-up pembuat kendaraan listrik bertenaga baterai terbaik.

Sedangkan startup lokal NIO berada pada posisi teratas. Seorang manajer umum JD Power Cina, Jeff Cai, menanggapi survei tersebut:

“Tesla Model 3 diterima dengan baik oleh konsumen Cina karena desain dan kinerjanya melebihi harapan mereka dalam banyak aspek.

Dalam hal pengalaman berkendara dan konektivitas digital, merek mobil konvensional sekarang harus banyak belajar dari pembuat mobil listrik pintar seperti Tesla.”

 

Studi ini juga membantu Tesla membuktikan bahwa quality control bukanlah masalah seperti yang disarankan banyak orang selama setahun ini.

Namun, kami tahu Tesla menganggap produksi mobil di pabrik baru Cina adalah level berikutnya dibandingkan dengan proses di pabrik Fremont yang sudah menua.

Mungkin saat pabrik baru Tesla di Texas selesai dan berfungsi akan memiliki sarana yang mencerminkan tingkat kualitas dari pabrik Tesla di Shanghai.

Mirip dengan situasi di Amerika Serikat, di mana Tesla tampaknya sangat dipuja dan diteliti dengan sangat cermat.

Pembuat mobil itu menghadapi beberapa kesulitan di Cina. Baru-baru ini, publikasi lokal PingWest menuduh Tesla Cina menyebarkan informasi palsu.

Bahkan operasinya di Shanghai dipelesetkan menjadi "Giga-sweatshop" yang bermakna eksploitasi pekerja.

Tesla mengancam akan membawa PingWest ke pengadilan atas artikel tersebut. Pembuat mobil Tesla menyatakan:

“Pabrik Gigafactory Tesla di Shanghai bergerak di bidang manufaktur sesuai dengan hukum dan peraturan Cina. Proses produksi dikelola berdasarkan standar tertinggi dan secara konsisten."

Pakar dan analis industri mobil di Cina memihak Tesla. Mereka mengatakan dalam media lokal, "Agak tidak masuk akal mengatakan pabrik itu adalah Giga-sweatshop".

Studi JD Power juga harus membantu Tesla membuktikan bahwa klaim PingWest memang  di luar batas.

Studi JD Power tersebut mencoba mengukur kualitas kendaraan baru dengan menyurvei para pemiliknya.

Skor yang lebih rendah menunjukkan lebih sedikit masalah yang dikutip berdasarkan jumlah laporan kendaraan.

Skor rata-rata dari semua mobil yang disurvei adalah 143. Tesla memperoleh skor 113, dan NIO menduduki puncak daftar dengan skor 109.