Pasar Rusia telah menjadi pertaruhan bagi banyak produsen. Kia dan Hyundai baru-baru ini membeli pabrik GM di Rusia dan secara resmi memulai pertumbuhan di negara tersebut.

Namun, banyak merek, seperti General Motors (GM) tempat mereka membeli fasilitas tersebut, menarik diri dari Rusia dengan alasan tidak bisa mendapatkan pangsa pasar yang mereka inginkan, meskipun mereka besar.

Honda adalah nama terakhir yang bergabung dengan merek tersebut.

Pemasok Honda di Rusia telah mengumumkan bahwa perjanjiannya dengan pabrikan asal Jepang itu akan dihentikan pada tahun 2022.

Artinya pada tahun 2022, Honda tidak lagi dijual di Rusia. Menurut pernyataan resmi dari perusahaan, Honda akan terus eksis di pasar Rusia dengan sepeda motor dan banyak peralatan kerja.

Pada sisi lain, penjualan mobil merek dan layanan purnajual tetap dipertahankan.

Di Rusia, Honda tidak memiliki pabrik. Berbeda dengan Toyota dan Nissan.

Penjualan Honda di Negeri Beruang Merah memang kurang laris. Bahkan, bulan lalu mereka hanya mampu menjual 79 unit mobil.

Jumlah tersebut turun 50 persen dari tahun sebelumnya dengan periode yang sama.

Secara keseluruhan, penjualan Honda periode Januari - November turun 15 persen menjadi 1.383 unit mobil, dari total 1,3 juta mobil baru yang terjual di Rusia dalam periode yang sama, tahun lalu.

Honda saat ini hanya menjual dua model SUV di Rusia, yakni CR-V dan Pilot.

Honda memiliki rencana strategis di pasar Eropa. Merek ini perlahan-lahan akan menghilangkan mobil bensin dan diesel murni pada tahun 2023.

Sebagai gantinya, Honda akan menggencarkan penjualan model full-electric atau hybrid.

Sementara itu berbeda dengan Honda, perusahaan mobil asal Korea Selatan, Hyundai, mempertegas statusnya sebagai salah satu produsen mobil terbesar di dunia, khususnya di Rusia.

Hyundai terus melebarkan sayap dan belum lama ini telah menyelesaikan akuisisi pabrik milik General Motors (GM) di Saint Petersberg, Rusia.

Pembelian pabrik disebut bakal mempertegas dominasi Hyundai di Rusia.

Sekadar informasi, saat ini Hyundai dan KIA merupakan produsen paling dominan di Rusia. Kombinasi penjualan kedua perusahaan itu membuat mereka mampu mengalahkan penjualan mobil dalam negeri Rusia, Lada.

Pada tahun 2019, penjualan mobil Hyundai dan KIA secara keseluruhan mencapai 400.000 unit.

Upaya pembelian pabrik General Motors di Saint Petersburg itu sudah dilakukan di 2019. Namun seperti dilansir Reuters, ketika itu sempat tertahan menunggu keputusan Lembaga Persaingan Usaha Rusia.

Setelah mendapat lampu hijau, Hyundai pun langsung tancap gas mempersunting pabrik di Saint Petersberg yang memiliki kapasitas produksi 100.000 unit per tahun.

Juru bicara Hyundai Rusia, Yulia Tikhonravova, mengatakan pengambilan pabrik itu sudah resmi dan final.

Namun, terkait kapan pabrik tersebut mulai beroperasi belum diketahui. Hal ini tak lepas dari kondisi pandemi Covid-19.